Oleh: Achmad Rizki, eks wartawan Jawa Pos
Ahmad Ali menjadi angin segar untuk perbaikan di Sulteng. Momentum kehadirannya dalam kontestasi Pilgub 2024 ini menimbulkan harapan baru bahwa kelak kemajuan Sulteng adalah kemakmuran seluruh warga Sulteng.
Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) kini resmi menjadi salah satu Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024-2029. Sosok politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu akhirnya memilih untuk pulang ke kampung halamannya.
Ia terpanggil oleh sejarah untuk menengok lagi masyarakat di Sulteng. Dengan mengusung gagasan maju bersama, Ahmad Ali mengirimkan pesan tersiratnya bahwa ada problem ketimpangan yang terjadi di Sulteng.
Ada Gap dalam banyak hal di Sulteng. Jarak ketimpangan itu yang hendak dia kikis. Sebab disebabkan adanya ketidakadilan.
Ketidakadilan boleh jadi disebabkan distribusi kebijakan yang tidak berdampak merata. Sehingga, ada yang merasakan manfaat kebijakan tetapi ada juga yang tidak merasakan manfaat kebijakan bahkan mungkin justru menjadi korban kebijakan.
Karena itu, pesan maju bersama yang diusung Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu sekaligus memberi kabar bahwa kue pembangunan harus dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Sulteng.
Jarak ketimpangan antar masyarakat elite dan mayoritas masyarakat di lapisan bawah harus semakin dekat. Sebab itu artinya, terjadi pemerataan distribusi dampak kebijakan.
Ahmad Ali, bukanlah pendatang baru dalam politik. Ia merintis kariernya dari bawah. Ia bersinar sebagai tokoh nasional setelah melewati jalan panjang sebagai politikus lokal di Sulteng. Karena itu, dia tau apa yang harus diperbuat.
Mantan Kapten Timnas Pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024 itu melihat ada kebijakan yang belum memberi dampak positif yang merata.
Ia ingin memaksimalkan seluruh potensi kekayaan Sulawesi Tengah untuk kemajuan masyarakat dengan pendekatan yang lebih “membumi”. Ia ingin mendorong gerbong besar dengan menggenggam erat tangan masyarakat Sulawesi Tengah dan meninggalkan “jarak” antar kelompok masyarakat.
Statistik pertumbuhan Sulawesi Tengah menunjukkan tren grafik yang naik pada sektor-sektor vital. Pada 2023 lalu pertumbuhan ekonomi Sulteng berada di angka 15,17%.
Capaian tersebut menempatkan provinsi ini menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Indonesia setelah Maluku Utara.
Tak hanya pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah (PAD) juga meningkat signifikan dari Rp900 miliar pada 2021 menjadi lebih dari Rp1,7 triliun tahun lalu. Angka-angka pertumbuhan ini diakui banyak disumbang sektor tambang terutama nikel. Ini pula yang membuat Pemprov Sulteng membuka lebar pintu untuk tambang.
Namun, nyatanya tambang tak bisa menekan angka kemiskinan dan bahkan menciptakan kesenjangan.
Pertanian kalah pamor oleh tambang. Padahal pertanian, perkebunan, dan perikanan adalah potensi besar di Sulteng, namun saat ini kalah pamor oleh tambang. Untuk pembangunan berkelanjutan, pemerintah harus mengoptimalkan sektor ini, meningkatkan produktivitas pertanian, dan lebih mengangkat harkat petani.
Karena itu, Ahmad Ali menjadi angin segar untuk perbaikan di Sulteng. Momentum kehadirannya dalam kontestasi Pilgub 2024 ini menimbulkan harapan baru bahwa kelak kemajuan Sulteng adalah kemakmuran seluruh warga Sulteng.
Gagasan maju bersama tidak hadir dari ruang hampa. Gagasan itu muncul hasil refleksi mendalam Ahmad Ali atas realitas masyarakat yang dia lihat sendiri. Gagasan itu juga membuktikan kepekaan Ahmad Ali terhadap kondisi masyarakat Sulteng.
Ia telah menyelami perasaan terdalam masyarakat Sulteng. Ia renungkan keresahan dan kegelisahan masyarakat Sulteng dalam setiap ‘meditasi politiknya’. Ia kini hadir dan membenamkan harapan baru dalam sanubari masyarakat Sulteng untuk maju bersama.