Intime – Viral di media sosial Panti Jompo dan Panti Asuhan di Kota Palu, Sulawesi Tengah sudah sepekan hanya makan nasi tanpa lauk akibat minimnya donasi yang masuk.
Panti yang ditinggali 7 orang lanjut usia dan 15 anak ini dikelola oleh Yayasan Al-Kautsar. Pengurus yayasan tidak mampu menyediakan makanan yang layak kepada penghuni karena donasi yang mereka terima minim.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Ismail Yunus dan Wakil Ketua DPD Kota Palu, Rizal langsung meninjau kondisi Panti setelah mendengar kabar yang viral di media sosial.
“Kadang nasi yang dimakan oleh para lansia dan anak yatim piatu di sini diberi garam supaya ada rasanya,” kata Ketua Yayasan Al-Kautsar Sabrin O Ladongi, Rabu.
Sabrin mengatakan bahwa Yayasan Al Kautsar tidak punya donatur tetap dan tahun ini tidak menerima bantuan dari pemerintah daerah.
Menurut dia, yayasan pada 2020 dan 2021 menerima bantuan masing-masing Rp120 juta dan Rp40 juta dari Dinas Sosial Kota Palu untuk memenuhi kebutuhan pokok penghuni panti.
“Tahun ini tidak mendapatkan bantuan, tapi kami tidak menyalahkan siapapun karena panti asuhan dan panti jompo di Palu banyak. Kami yakin bisa bertahan di tengah pandemi dan tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup para lansia dan anak-anak yatim di sini meskipun kami tidak memiliki donatur tetap,” katanya.
Ismail Yunus datang ke panti untuk memberikan bantuan makanan dan vitamin setelah kabar mengenai kondisi penghuni panti milik Yayasan Al-Kautsar viral di media sosial.
“Pemerintah harus hadir saat terjadi seperti yang dialami oleh lansia dan anak yatim di Yayasan Al-Kautsar ini. Dalam waktu dekat akan kami undang dinas sosial provinsi atau kota untuk membicarakan masalah ini agar tidak terjadi lagi,” katanya.
Sementara itu, Rizal mengaku prihatin saat mengetahui warga lanjut usia yang tinggal di panti itu belum makan sedikit pun saat dia berada di panti sekitar pukul 10.30 WITA.
Dia meminta Pemerintah Kota Palu selanjutnya harus memastikan tidak ada warga lanjut usia dan anak yatim piatu penghuni panti yang kelaparan.
“Perlu langkah cepat untuk mengatasi persoalan tersebut agar tidak ada lagi lansia dan anak-anak yatim piatu di Kota Palu yang mengalami hal serupa. Kita akan mencari langkah-langkah konkret, termasuk berkomunikasi ke Dinas Sosial Kota Palu agar masalah ini dapat diselesaikan,” katanya.