Pimpinan DPRD DKI Wibi Sayangkan Trotoar Jalan Wolter Monginsidi Jadi Parkir VIP

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino sangat menyayangkan trotoar di Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang berubah menjadi parkir VIP.

Menurutnya, trotoar adalah hak dasar pejalan kaki yang tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan segelintir pihak, apalagi jika melibatkan pelanggaran aturan yang seharusnya ditegakkan.

“Saya sangat menyayangkan jika fasilitas publik yang dibangun dengan anggaran negara justru dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” kata Wibi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/1).

Ia menilai, perubahan fungsi trotoar jadi parkir VIP mencerminkan rendahnya komitmen terhadap keadilan ruang publik. Oleh karena itu, ia meminta Pemprov DKI terutama Dinas Perhubungan dan Satpol PP, harus bertindak tegas dalam menyelesaikan persoalan ini tanpa pandang bulu.

Selain itu, politisi NasDem tersebut mempertanyakan efektivitas sistem pengawasan dan penegakan hukum yang ada. Jika trotoar bisa dengan mudah dijadikan tempat parkir VIP tanpa sanksi yang jelas.

“Ini menunjukkan adanya kelemahan serius dalam tata kelola ruang publik di DKI Jakarta,” tegasnya.

Wibi akan meminta transparansi terkait pengelolaan dan pengawasan fasilitas publik ini, sekaligus mendorong evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terus berulang.

Kata dia, trotoar bukan hanya sekadar jalur bagi pejalan kaki, tetapi juga simbol kota yang ramah dan adil bagi semua warganya.

“Saya mendesak pemerintah daerah untuk mengembalikan fungsi trotoar sebagaimana mestinya dan memastikan aturan ditegakkan dengan tegas. Tidak boleh ada kompromi bagi pelanggaran yang mencederai hak publik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) menyoroti trotoar di Jalan Wolter Monginsidi berubah fungsi menjadi lahan parkir VIP.

Dari video yang diunggah akun Instagram Koalisi Pejalan Kaki yang dilihat Kamis (16/1), tampak trotoar di sepanjang jalan Wolter Mongisidi berubah menjadi tempat parkir, lengkap dengan petugas keamanan.

Tak hanya dipenuhi oleh sepeda motor, trotoar tersebut juga menjadi lokasi parkir mobil. Khususnya di depan restoran dan tempat makan.

“Alkisah, sejak tahun 2021 Pak Gubernur saat itu menerbitkan Pergub Nomor 103 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang Kawasan Kebayoran Baru. Penataan itu termasuk menata kualitas dan karakter lingkungan, karena Kebayoran Baru merupakan kawasan dengan signifikansi yang tinggi dari segi sejarah dan kualitas perencanaannya. Bahkan kawasan ini adalah kota baru pertama yang dibangun setelah kemerdekaan Republik Indonesia,” demikian narasi yang ditulis.

“Jalan Wolter Mongsidi, termasuk yang mendapatkan “Koridor Aktif”. Artinya, jalanan yang memiliki lebar sama dengan/lebih dari 15 meter, yang artinya juga menjadikan kawasan ini masuk dalam kawasan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ) orientasi transit. Dan dibangunlah trotoar yang bagus, lebar dan mewah,” tulisnya.

“Sehingga, kawasan Wolter Monginsidi harusnya berpihak kepada pejalan kaki. Namun dalam video ini, ternyata dominasi on-street parking (baca:parkir di trotoar) malah terlihat terbiasa, khususnya di kawasan kuliner, sehingga hal biasa ini menjadi terbiasa dan kebiasaan,” tulis narasi tersebut.

Mereka mengkritik posko VIP Parking di beberapa restoran yang menghalangi akses pejalan kaki dan guiding block di trotoar sepanjang Jalan Wolter Monginsidi.

“Arogansi kedua resto ini menjadi contoh buruk betapa “hak pejalan kaki” dirampas dengan mudahnya, dan yang lebih buruk lagi hal ini menjadi pembiaran dari aparatur,” tulisnya sambil me-mention akun Instagram Dishb DKI Jakarta, Sudinhub Jakarta Selatan, Satpol PP DKI, dan Satpol PP Jakarta Selatan.

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini