Intime – Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono merespons wacana pembentukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) yang diberlakukan TNI. Ia meminta warga tidak khawatir soal rencana tersebut.
Kata Dave, Pam Swakarsa saat ini tidak akan sama dengan Pam Swakarsa era 1998 yang sarat muatan politik dan merugikan masyarakat.
“Bedalah, beda suasananya. Sekarang situasi politiknya juga sudah beda, terus juga keterbukaan informasi juga sudah sangat luas. Jadi, kekhawatiran hal yang dahulu itu tidak mungkin bisa terjadi lagi hari ini,” kata Dave saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/9).
Politisi Golkar ini menjelaskan Pam Swakarsa yang saat ini bertujuan melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.
Dengan menggandeng masyarakat, aparat keamanan diharapkan dapat melakukan pengamanan wilayah secara humanis dan tepat sasaran.
DPR, kata Dave, akan terus memantau TNI dalam memberlakukan Pam Swakarsa agar tetap dalam koridor yang diharapkan.
“Kita terus mendukung dan juga kita bisa melakukan koreksi bila mana ada dilihat atau dinilai ada permasalahan,” jelas Dave.
Ia menilai, urgensi instruksi TNI untuk membentuk Pam Swakarsa bukan tidak mungkin karena demo yang berubah menjadi anarkis selama berhari-hari.
Tak hanya di Jakarta, kericuhan juga meluas di berbagai kota di Indonesia.
“Dan bahkan sampai hari ini pun juga demonstrasi masih terus berjalan. Demo sih enggak masalah, bagus malah. Itu kan adalah wadah forum untuk mengekspresikan pandangan rakyat. Tapi, yang dikhawatirkan itu ada tunggangan-tunggangan sehingga demo yang sebenarnya damai akhirnya pecah menjadi suatu kekisruhan. Inilah fungsi yang didorong oleh Kemhan untuk saling menjaga dan mengawal ketertiban yang merata,” tandas Dave.
Sebagai informasi, beredar surat dari Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) yang menginstruksikan pelaksanaan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) di seluruh wilayah Indonesia.
TNI kemudian buka suara perihal itu.
Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah menegaskan Pam Swakarsa yang digelar saat ini tidak sama dengan Pam Swakarsa masa lalu yang bersifat politis.
“Dulu, Pam Swakarsa dikaitkan dengan politis. Sedangkan sekarang, istilah Pam Swakarsa yang diaktivasi organisasi masyarakat, seperti GM FKPPI, lebih pada semangat partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing,” kata Freddy
Freddy menjelaskan Pam Swakarsa yang diterapkan TNI saat ini bertujuan melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah. Masyarakat yang dilibatkan pun dalam bentuk organisasi kemasyarakatan (ormas) atau warga secara individu.
Walau demikian, Freddy menegaskan masyarakat yang dilibatkan dalam Pam Swakarsa harus berada dalam koordinasi TNI dan Polri.
“TNI mendorong agar setiap kegiatan pengamanan, tetap berkoordinasi dengan aparat, agar berjalan tertib, tidak melanggar hukum, dan tujuannya pun harus jelas, yaitu untuk menciptakan keamanan dan kedamaian di lingkungannya masing-masing,” tutup Freddy.

