Intime – Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai wajar jika nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dikaitkan dengan keberadaan bandara private di kawasan industri pertambangan nikel milik Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Bandara tersebut diketahui mulai beroperasi pada masa pemerintahan Jokowi yang berlangsung selama dua periode.
“Secara politik, tentu kasus ini akan mengarah pada mantan Presiden ke-7 Joko Widodo. Karena pada era beliau berkuasa bandara ini dibangun dan beroperasi. Spekulasi-spekulasi liar pasti akan muncul di tengah publik. Terkait apakah ini memang ada back up langsung oleh presiden yang berkuasa pada saat itu? Hingga TNI, Polri, bupati, dan gubernur tidak berdaya?” ujar Iwan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/11).
Iwan menilai, sengkarut persoalan bandara private IMIP akan menjadi pukulan politik bagi Jokowi dan lingkaran politiknya. Ia menyebut klarifikasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bahwa Jokowi hanya meresmikan Bandara Morowali (Bandara Bungku), bukan bandara milik IMIP, tidak serta-merta meredam opini publik.
“Hal yang tidak bisa dipungkiri adalah bandara itu dibangun dan beroperasi bebas pada saat Jokowi berkuasa. Tsunami sentimen negatif tetap saja akan menyerang kelompok geng Solo beserta PSI-nya,” kata Iwan.
Lebih jauh, menurut Iwan, isu ini juga berpotensi menggerus elektabilitas PSI menjelang Pemilu 2029. Ia menilai partai tersebut akan menghadapi tantangan yang semakin berat untuk menembus parlemen.
“Ini akan berdampak pada semakin beratnya langkah PSI untuk masuk parlemen di 2029 nanti. Tentu ini juga akan membuat Gibran semakin berat menuju 2029,” ujarnya.
Sebelumnya, PSI menegaskan ada pihak yang sengaja memelintir fakta mengenai bandara di Morowali dan mengaitkannya dengan Jokowi. Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menegaskan Jokowi tidak pernah meresmikan bandara milik perusahaan.
“Pak Jokowi tidak pernah meresmikan Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Bandara yang diresmikan Pak Jokowi adalah Bandara Morowali atau Bandara Bungku. Memang ada dua bandara di sana; satu milik negara, satu milik swasta. Pihak-pihak tertentu sengaja memanipulasi fakta,” ujar Andy dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11).
Andy memastikan bandara yang diresmikan Jokowi beroperasi secara normal dan tidak memiliki persoalan operasional.

