Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyebut ada pergeseran jam macet pada sore hari di wilayah Jakarta selama bulan Ramadan.
Biasanya, kemacetan terjadi pada pagi hari atau berangkat ke kantor. Namun, saat Ramadan jam kemacetan bergeser menjelang berbuka puasa pada sore hari.
“Hasil dari pantauan Senin (3/3) kita lihat fenomenanya (kemacetan) pada saat menjelang berbuka aja ya, kalau di pagi hari itu masih tetap tidak terlalu terlihat, walaupun mungkin ada faktor kemunduran di jam masuk kantor,” kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono di Jakarta, Jumat (7/3).
Argo menjelaskan untuk kepadatan di sore hari atau jelang buka puasa terjadi karena adanya pasar tumpah yang menyediakan takjil di sejumlah titik.
“Tapi pada saat setelah berbuka, itu agak cenderung lebih lengang, nanti di jam setelah berbuka baru ada peningkatan volume, karena kan semua kembali, tapi setelah itu jalanan sudah mulai lancar kembali,” katanya.
Dia juga menyebutkan untuk jam 17.00-18.00 WIB volume kendaraan mulai meningkat. Kemudian jam 18.30-19.30 WIB cenderung normal kembali.
“Padatnya masih tergolong normal, tidak yang sampai berarti gitu, artinya perjalanan masih di bawah satu jam, masih relatif berjalan, keterlambatannya itu tidak yang stuck,” katanya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi soal penggunaan bahu jalan yang diterapkan pada pukul 16.00-20.00 WIB sedangkan terjadi pergeseran kemacetan, Argo menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi.
“Nanti kita evaluasi selama seminggu ini, kan masih sampai hari Sabtu, kalau memang pergeserannya waktu volume peningkatannya di sore hari, nanti bisa kita pertimbangkan penggunaan bahu jalan menjadi sore hari, evaluasinya di minggu ini ya,” katanya.