Intime – Presiden Prabowo Subianto mengajak swasta, baik investor domestik maupun asing, agar mengerjakan proyek-proyek energi strategis. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) disebut siap dilibatkan.
“Silakan Anda masuk ke peluang-peluang yang kami berikan, dan kami juga sudah siapkan dana investasi yang besar, yaitu Danantara Indonesia, yang juga siap berinvestasi secara strategis dalam proyek-proyek energi yang tersedia,” ujarnya dalam pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) di Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu (21/5).
Prabowo melanjutkan, Indonesia mengimpor bahan bakar minyak senilai US$40 miliar pada 2024. Menurutnya, anggaran itu sebaiknya dipakai untuk membiayai program-program strategis untuk mengurangi angka kemiskinan.
“Saya percaya dengan kerja sama, kolaborasi, [dan] tadi yang saya katakan, kebijakan-kebijakan akal sehat, kita akan mencapai apa yang kita inginkan,” klaimnya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menambahkan, potensi dan cadangan energi Indonesia, termasuk yang ada di laut-laut dalam, tergolong besar. Data tersebut berdasarkan pakar dari sejumlah universitas luar negeri.
“Baru kemarin mereka ceritakan, bahwa di laut-laut kita (Indonesia, red) terdapat sumber-sumber energi yang sangat besar, yang teknologinya sekarang sudah ada. Kita sangat-sangat optimis sebentar lagi kita tidak hanya swasembada energi, kita akan kembali menyuplai energi kepada dunia,” tuturnya.
Menurut Prabowo, ada puluhan blok migas yang siap ditawarkan Indonesia untuk pelaku usaha dalam negeri dan asing. Ia lantas meminta para pembantunya agar menyusun regulasi dan birokrasi yang tak menyulitkan investor.
“Sederhanakan regulasi. Saya ulangi, sederhanakan regulasi!” tegasnya. “Buat iklim [investasi] sebaik mungkin untuk semua pihak yang ingin bekerja [sama], dari luar negeri maupun dari dalam negeri.”