Intime – Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengevaluasi bahkan mencopot Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyusul bencana banjir bandang yang melanda kawasan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada November lalu.
Desakan itu muncul setelah ditemukannya kayu gelondongan dalam jumlah besar yang terbawa arus banjir.
Iwan menilai temuan tersebut patut diduga berkaitan dengan aktivitas pembalakan yang tidak terkendali. Ia juga meminta aparat penegak hukum mengusut kemungkinan adanya indikasi penyelewengan atau praktik korupsi di balik keberadaan kayu-kayu gelondongan tersebut.
“Copot atau reshuffle menterinya. Kalau ada indikasi penyelewengan, main dengan mafia atau potensi korupsi harus diusut tuntas,” ujar Iwan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/12).
Pernyataan Iwan merespons keterangan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Gus Irawan Pasaribu, yang sebelumnya mengungkap bahwa Kementerian Kehutanan membuka kembali izin penebangan hutan pada Oktober 2025, hanya sebulan sebelum banjir bandang meluluhlantakkan Batang Toru.
Sementara itu, Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu menyatakan kayu-kayu yang terbawa arus banjir berasal dari aktivitas pembalakan liar. Hal ini berbeda dengan penjelasan Kementerian Kehutanan yang menyebut material tersebut sebagai “kayu busuk” atau pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Menurut Iwan, bila pernyataan kedua bupati tersebut benar, maka pemerintah wajib bertindak tegas. Ia menilai izin penebangan itu berdampak fatal bagi masyarakat. “Akibat mereka keluarkan izin itu, ribuan rumah tenggelam, rakyat kehilangan tempat tinggal, dan ratusan nyawa melayang,” tegasnya.
Iwan juga menagih tanggung jawab Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Ia menyebut Raja Juli tidak cukup hanya menyampaikan klarifikasi, tetapi harus menunjukkan sikap sebagai pejabat publik.
“Menhut Raja Juli jangan cuma bela diri. Dia harus mundur atau dipaksa mundur. Siapa pun yang terlibat harus ditindak tegas,” ujarnya.
Iwan turut menyinggung foto viral Raja Juli yang bermain domino dengan mantan tersangka pembalakan liar, Aziz Wellang. Ia menilai wajar jika publik kini berspekulasi mengenai kemungkinan adanya komunikasi atau kesepakatan terkait izin penebangan.
“Akhirnya publik berspekulasi bahwa itu bukan sekadar main domino biasa. Diduga ada konsensus tertentu,” tandasnya.

