Intime – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai Presiden Prabowo Subianto seharusnya tidak perlu memberikan kesempatan hingga tiga kali kepada para menteri yang berperilaku nakal sebelum dicopot dari jabatannya.
Ia menegaskan, seorang menteri yang terbukti melakukan pelanggaran berat seperti korupsi, kolusi, nepotisme, atau bermain proyek harus segera diberhentikan tanpa kompromi.
“Bagi saya, kalau ada menteri yang nakal itu tidak wajar. Bukan anak sekolahan mereka itu. Harusnya Pak Prabowo langsung mecopot atau reshuffle saja, kalau ada Menteri yang nakal,” tegas Iwan kepada awak media di Jakarta, Senin (20/10).
Menurut Iwan, pemberian kesempatan hingga tiga kali seperti yang disampaikan Presiden Prabowo berpotensi menimbulkan kesan lemahnya ketegasan dalam penegakan integritas kabinet.
Ia menilai jabatan menteri merupakan posisi strategis dan terhormat yang menuntut tanggung jawab moral dan profesional tinggi.
“Karena nakalnya seorang menteri itu, saya definisikan saaja yaitu korupsi, kolusi, nepotisme dan main proyek. Jadi, kalau ada Menteri yang nakal, langsung pecat saja harusnya,” imbuh dia.
Iwan menambahkan, seorang menteri yang melakukan penyimpangan bukan hanya merugikan negara, tetapi juga mencoreng kepercayaan publik terhadap pemerintahan. Karena itu, langkah tegas Presiden dalam menegakkan disiplin dan integritas pejabat negara menjadi kunci menjaga kredibilitas pemerintahan.
“Tidak perlu lagi ada teguran kepada menteri yang nakal. Menteri adalah jabatan tinggi negara yang menuntut integritas, kapabilitas, dan kapasitas tinggi. Kalau melanggar, apalagi sampai tiga kali, itu sudah kelewatan,” imbuhnya.
Meski begitu, Iwan memahami bahwa pernyataan Presiden Prabowo dapat dimaknai sebagai bentuk peringatan keras kepada para pembantunya agar bekerja dengan disiplin dan profesional. Ia menyebut, pesan itu bisa menjadi sinyal politik bahwa kepala negara ingin menegakkan kedisiplinan tanpa harus menimbulkan kegaduhan di awal masa pemerintahan.
“Walaupun bisa jadi itu merupakan kode keras atau peringatan dari Presiden Prabowo kepada para menterinya agar tidak bermain-main dengan kekuasaan,” kata Iwan.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan tidak akan segan-segan mencopot menteri yang berperilaku nakal dalam kabinetnya.
Peringatan tersebut disampaikan saat memberikan orasi ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10).
“Anak buah saya hebat-hebat ya. Kalau ada satu dua nakal, saya peringati ya kan?” ujar Presiden Prabowo di hadapan peserta wisuda.
Prabowo juga menjelaskan, setiap menteri yang mendapat teguran masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Namun, apabila tetap melakukan kesalahan, ia menegaskan tidak akan ragu untuk melakukan tindakan tegas.

