Intime – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, pada Senin (13/10).
Pramono menjelaskan, pembangunan pos ini tidak menggunakan anggaran APBD, melainkan hasil kolaborasi Pemprov DKI dengan pihak swasta, yakni PT Pacific Equity Management, melalui mekanisme tukar-menukar barang milik daerah (ruilslag).
“Ini salah satu contoh pos pemadam kebakaran yang dibiayai dengan creative financing,” kata Pramono.
Dia menuturkan, pertukaran itu berupa tanah milik Pemda seluas 301 meter ditukar dengan lahan 600 meter di lokasi ini, yang kemudian dibangunkan pos pemadam, taman bermain anak, dan jalan lingkungan.
Ia menegaskan, kolaborasi ini menjadi contoh nyata pengelolaan aset daerah yang efektif, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik. Harapannya, skema ini menjadi contoh pengelolaan aset daerah yang inovatif dan dapat direplikasi di wilayah lain.
“Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan sinergi dapat memperluas layanan publik di kawasan padat penduduk. Saya sangat gembira karena ini bentuk kreativitas agar pos-pos pemadam kebakaran bisa hadir di tengah masyarakat,” tuturnya.
Pramono mengungkapkan kehadiran pos baru ini menjadi langkah nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memperkuat kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran di kawasan padat penduduk.
“Kehadiran pos pemadam baru ini diharapkan dapat mempercepat waktu tanggap dan meningkatkan rasa aman masyarakat,” katanya.
Pramono juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta atas kinerja dan dedikasinya menjaga keamanan wilayah.
Ia menuturkan, Kebayoran Lama mencatat nol kejadian kebakaran sepanjang 2025. Hal itu menjadi sebuah prestasi yang patut dibanggakan dan harus terus dipertahankan.
“Dengan layanan yang lebih cepat, sigap, dan tepat sasaran, masyarakat akan semakin merasa aman dan terlindungi karena petugas kini bisa hadir lebih sigap dan tepat sasaran,” jelas dia.
Pos pemadam ini berlokasi di tengah permukiman padat penduduk dengan lebih dari 17.000 kepala keluarga. Wilayah ini tergolong rentan kebakaran karena kepadatan hunian, akses jalan yang sempit, dan sumber air yang terbatas.
Kecamatan Kebayoran Lama telah memiliki lima pos pemadam kebakaran dan 30 alat pemadam api ringan (APAR), namun belum dilengkapi kantor sektor yang berfungsi sebagai pusat koordinasi. Kehadiran pos baru ini menjadi bagian dari penyempurnaan sistem layanan kebakaran dan penyelamatan serta memperluas jangkauan layanan bagi masyarakat.
“Inisiatif ini menjadi bagian dari penyempurnaan sistem layanan kebakaran dan penyelamatan. Kami ingin memastikan seluruh wilayah, termasuk kawasan padat penduduk, memiliki akses yang cepat terhadap layanan penyelamatan,” pungkasnya.