Pramono Anung Tunjukkan Kepemimpinan Dewasa, Tak Kejar Legasi tapi Selesaikan Masalah

Intime – Pemerhati Sosial dan Kebangsaan, Sugiyanto atau SGY-Emik, memberi apresiasi tinggi kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo atas pernyataannya mengenai filosofi kepemimpinan.

Menurutnya, pernyataan Pramono yang beredar melalui unggahan Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan (Gen-Banteng), Kamis (11/12), layak dijadikan teladan bagi masyarakat maupun para pemimpin di Indonesia.

SGY menilai, pesan yang disampaikan Gubernur Pramono sarat nilai kebangsaan dan menunjukkan kedewasaan seorang pemimpin. Inti dari pesan tersebut, kata SGY, menegaskan bahwa tugas utama pemimpin bukanlah menghapus atau mengganti kebijakan pemimpin sebelumnya, melainkan menyelesaikan persoalan yang tertunda.

“Pernyataan Gubernur Pramono patut didengar dan dicontoh. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan bukan soal membuat legasi baru untuk mencatatkan nama, tetapi menyelesaikan masalah yang diwariskan para pemimpin sebelumnya,” ujar SGY di Jakarta, Jumat (12/12).

Menurut SGY, Pramono menunjukkan komitmennya melalui contoh konkret. Salah satunya ketika ia menceritakan pertemuannya dengan mantan Gubernur Sutiyoso (Bang Yos). Bang Yos menyebut proyek monorel dan persoalan di koridor Rasuna Said sebagai pekerjaan yang belum tuntas.

Pramono mengungkapkan, setelah bekerja hampir enam bulan, persoalan tersebut akhirnya rampung dan proses pembongkaran pembangunan lama akan dimulai Januari 2025.

Pramono juga menyinggung pertemuannya dengan mantan Gubernur Anies Baswedan. Ia menilai Jakarta International Stadium (JIS) sebagai salah satu legasi besar yang membutuhkan sistem transportasi memadai.

Karena itu, Pramono meminta Kementerian Perhubungan agar KRL dapat berhenti di bawah area JIS, dan dalam beberapa minggu ke depan hal itu akan terealisasi. Ia juga membuka konektivitas JIS–Ancol melalui pembangunan jembatan 350 meter yang sempat terhambat ego sektoral.

Tidak hanya itu, Pramono turut menangani warisan persoalan dari era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), seperti revitalisasi Kalijodo serta masalah Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW) yang telah berlangsung satu dekade.

Ia menegaskan pentingnya menyelesaikan masalah tersebut agar tidak terus menyeret pihak lain di masa mendatang.

SGY menilai, sikap Pramono yang memilih menyelesaikan persoalan berlarut-larut ketimbang memburu pencitraan adalah contoh kepemimpinan matang danvvisioner.

“Masyarakat Jakarta layak bersyukur punya pemimpin yang baik hati, peduli, cerdas, dan fokus bekerja,” ujar SGY.

Ia berharap Pramono diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus menjalankan amanah memimpin Jakarta dengan penuh integritas.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini