Intime – Gubernur Jakarta, Pramono Anung memberikan teguran keras kepada jajaran pimpinan PT TransJakarta menyusul kasus pelecehan seksual yang mencoreng nama baik perusahaan transportasi pelat merah tersebut.
Ia menegaskan bahwa tindakan yang merusak marwah institusi tidak bisa ditoleransi, terlebih TransJakarta sedang berada dalam citra terbaiknya.
“Saya sudah memberikan teguran dan memerintahkan Direktur Utama untuk menjatuhkan keputusan sekeras-kerasnya,” ujar Pramono di Jakarta, Selasa (18/11).
Pramono menginstruksikan Direktur Utama TransJakarta, Welfizon, untuk memberikan sanksi paling berat kepada pelaku pelecehan yang merupakan pegawai internal.
Ia menegaskan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang dan tidak boleh dibiarkan terjadi di lingkungan TransJakarta.
“Tindakan seperti itu tidak boleh terjadi di tubuh TransJakarta,” tegasnya.
Pramono juga menyoroti bahwa reputasi TransJakarta tengah meningkat setelah keberhasilan 15 pengemudi perempuan yang menuai apresiasi publik. Oleh sebab itu, Pramono tidak ingin satu tindakan oknum merusak upaya kolektif yang telah dilakukan banyak pihak.
“Kita tahu citra TransJakarta sedang baik. Saya tidak ingin reputasi itu tercoreng oleh perilaku oknum. Karena itu, saya meminta agar pelaku ditindak setegas-tegasnya,” imbuhnya.
Pramono menegaskan bahwa tanggung jawab tidak hanya berada di tangan pelaku, tetapi juga pada pimpinan yang memiliki kewajiban menjaga lingkungan kerja yang aman dan profesional.
Ia memastikan tidak ada toleransi, baik bagi pelaku maupun atasan yang lalai.
Dengan teguran ini, publik kini menanti langkah konkret dari manajemen TransJakarta. Apakah peringatan Gubernur akan diterjemahkan menjadi tindakan disipliner tegas, atau justru berhenti sebagai imbauan tanpa sanksi yang setimpal terhadap pelaku.

