Intime – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan alasan proses seleksi pemilihan Sekretaris Daerah (Sekda) dilakukan secara tertutup dan tanpa banyak sorotan publik. Menurutnya, proses tersebut sengaja dibuat tidak heboh agar fokus utama tetap pada pemilihan figur terbaik.
“Tetapi memang dalam hal begini saya berkeinginan proses itu jangan terlalu heboh lah, yang paling penting memilih orang yang terbaik,” ujar Pramono kepada wartawan, Senin (1/11).
Pernyataan tersebut disampaikan Pramono usai melantik Uus Kuswanto sebagai Sekda DKI Jakarta yang baru. Uus menggantikan Marullah Matali yang memasuki masa pensiun setelah puluhan tahun mengabdi di lingkungan Pemprov DKI.
Pramono menegaskan bahwa mekanisme seleksi tetap dilakukan sesuai ketentuan, mulai dari penjaringan awal 10 kandidat hingga mengerucut menjadi tiga nama sebelum akhirnya memilih Uus Kuswanto.
“Sebenarnya proses itu berjalan. Jadi awalnya 10 orang menjadi tiga orang juga ada. Jadi proses itu dijalani secara penuh,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa metode seleksi yang digunakan merupakan kombinasi antara seleksi terbuka dan sistem Manajemen Talenta. Pramono mengaku cukup memahami proses tersebut karena pengalamannya selama satu dekade sebagai Sekretaris TPA (Tim Penilai Akhir).
“Ada manajemen talenta yang kami manfaatkan, karena saya 10 tahun sebagai Sekretaris TPA sehingga saya tahu bagaimana peraturan ini dijalankan,” ungkapnya.
“(Sistemnya) melalui gabungan antara seleksi terbuka dan manajemen talenta. Jadi kita gabungkan,” pungkas Pramono.

