PSI Bilang Tidak Ada Persahabatan dalam Politik, NasDem Ingatkan Etika dan Kepentingan Publik

Intime – Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali memicu perdebatan setelah menyatakan bahwa persahabatan tidak berlaku dalam dunia politik. Hal itu disampaikan usai menghadiri pra-rapat kerja wilayah PSI Jawa Barat di Purwakarta, Jumat (14/11).

“Tapi kan dalam politik tidak ada persahabatan, yang ada saling ‘membunuh’,” kata Ali.

Ia menegaskan bahwa meski dirinya memiliki hubungan baik dengan sejumlah tokoh di Partai NasDem, hal tersebut tidak menghalangi tekadnya untuk membuat PSI meraih suara lebih banyak dibandingkan NasDem pada pemilu mendatang.

Pernyataan Ali tersebut mendapakan tanggapan dari Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino. Menurutnya, politik bukan semata-mata arena rivalitas yang menghapus relasi antarpersona maupun antarkelompok.

“Bagi kami, membangun bangsa tidak bisa dilakukan sendirian. Politik bukan soal saling meniadakan, apalagi ‘saling membunuh’, tetapi tentang mencari common ground agar energi bangsa tidak habis untuk konflik yang tidak produktif,” ujar Wibi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/11).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu menekankan bahwa NasDem selalu menempatkan kepentingan publik di atas kompetisi antarpartai. Dalam pandangannya, kompetisi adalah hal wajar dalam demokrasi, tetapi setelah kontestasi selesai, semua pihak harus kembali berfokus pada pelayanan kepada masyarakat.

“Setelah kontestasi, kita semua kembali pada tugas utama: bekerja untuk masyarakat, memperbaiki layanan publik, dan menghadirkan solusi nyata di lapangan,” ucapnya.

Wibi juga mengingatkan bahwa meski persahabatan tidak selalu menjadi fondasi politik, nilai-nilai etika, rasa saling menghormati, dan komitmen bersama membangun negeri perlu dijaga.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini