PSI Minta PKB Tak Peruncing Polemik Respons Raja Juli atas Permintaan Maaf Cak Imin

Intime – Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bestari Barus menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan yang menilai Sekjen PSI Raja Juli Antoni menjawab permintaan maaf Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan kesombongan

Mantan politisi Partai NasDem itu meminta PKB menghentikan polemik tersebut dan tidak memperuncing suasana.

“Saya kira tidak lagi penting untuk diperuncing terkait hal tersebut,” ujar Bestari saat dihubungi, Minggu (7/12).

Bestari menilai langkah Cak Imin meminta maaf merupakan sikap terpuji. Menurut mantan politisi Partai NasDem itu, permintaan maaf yang disampaikan lebih dulu justru menunjukkan sikap mulia.

“Minta maaf duluan itu biasanya disebut lebih dimuliakan. Nggak perlu lagi dibumbui dengan asumsi-asumsi. Ikhlas-ikhlas aja lah,” kata Bestari.

Ia menepis anggapan bahwa Raja Juli merespons permintaan maaf Cak Imin dengan kesombongan. Baginya, baik Cak Imin maupun Raja Juli sama-sama menunjukkan kedewasaan sikap.

“Saya kira tidak ada kesombongan dalam respons tersebut, justru saling memperlihatkan kebesaran jiwa sesama anggota kabinet Pak Presiden Prabowo,” ujarnya.

Atas dasar itu, Bestari mengajak PKB untuk mengakhiri ketegangan dan bersama-sama fokus membantu masyarakat yang tengah terdampak bencana di Sumatera.

“Saya mengimbau, marilah kita guyub, bahu-membahu, dan utamakan menolong saudara-saudara kita yang kena musibah di tiga provinsi di Sumatera,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai permintaan maaf Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni soal pernyataan ‘tobat nasuha’ merupakan bentuk kerendahan hati. Namun, ia menyayangkan respons Raja Juli yang menurutnya terkesan sombong.

“Kalaupun benar, itu bentuk rendah hati Cak Imin. Tapi sayang, kerendahhatian Cak Imin dijawab dengan kesombongan Raja Juli,” kata Daniel, Sabtu (6/12).

Daniel menambahkan, sebagai sahabat, seharusnya Raja Juli berterima kasih karena telah diingatkan. Ia menegaskan bahwa setiap pejabat memiliki tanggung jawab bukan hanya kepada Presiden, melainkan juga kepada publik dan Tuhan Yang Maha Esa.

“Harusnya berterima kasih sudah diingatkan sebagai sahabat, karena setiap amanat jabatan selain bertanggung jawab ke Presiden, tapi juga kepada publik dan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini