Intime – Ketua Umum DPP Perubahan untuk Indonesia Raya (Purbaya) Indonesia, DR. Ali Yusran Gea, mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan bencana di kawasan Sumatera sebagai bencana nasional.
Ia menilai penanganan yang dilakukan saat ini membutuhkan pendekatan yang lebih terintegrasi, tidak hanya antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, tetapi juga hingga pemerintah kabupaten dan kota.
“Semua pihak harus memahami bahwa ini adalah kejadian yang sudah sangat menyakiti masyarakat Indonesia. Jadi janganlah menjadikan nyawa manusia sebagai tolok ukur penetapan bencana nasional. Ini kaitannya dengan kemanusiaan dan norma-norma,” ujar DR. Gea kepada awak media di Jakarta Timur, Kamis (11/12).
Menurut ketentuan, penetapan status darurat bencana nasional mempertimbangkan sejumlah indikator, seperti dampak yang meluas, jumlah korban jiwa, kerugian materi besar, gangguan pelayanan publik, serta berkurangnya kemampuan daerah dalam menangani bencana.
DR. Gea menegaskan bahwa sebagai negara hukum (rechtsstaat), pemerintah wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia dalam kebijakan penanganan bencana.
Ia juga meminta pemerintah daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk segera membahas situasi tersebut dalam forum legislatif resmi.
“Kami meminta kepada gubernur dan DPRD provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat membahas masalah ini dan memparipurnakannya melalui proses legislatif untuk mendorong bencana ini dijadikan bencana nasional,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar tragedi ini tidak dijadikan komoditas politik menjelang Pilpres 2029.
“Jangan para pejabat dan wakil rakyat datang ke sana hanya untuk pencitraan tanpa memikirkan penanganan yang tepat. Yang dibutuhkan warga adalah bantuan, bukan hanya makanan, tetapi juga sandang, obat-obatan, hingga perbaikan infrastruktur,” tegasnya.
Senada, Sekretaris Jenderal Purbaya Indonesia, Rafriandi Nasution, menekankan pentingnya empati dan langkah terukur dalam penanganan bencana.
“Sehingga masyarakat menjadi sejuk karena yang menolong mereka adalah anggota legislatif dan pemimpin daerah yang mereka pilih,” ujarnya.

