Intime – Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2025 yakni terhitung April-Juni mencapai Rp 48,2 triliun atau 17,5 persen dari total realisasi PMDN nasional dan merupakan tertinggi di Indonesia.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Heru Hermawanto menuturkan, mencerminkan kuatnya minat investor domestik untuk menanamkan modal di Jakarta, sebagai pusat bisnis dan ekonomi nasional.
“Jakarta mencatatkan realisasi PMDN tertinggi nasional, membuktikan Jakarta memiliki daya saing, infrastruktur dan iklim usaha yang mendukung tumbuhnya investasi,” kata Heru dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (1/8).
Selain dominasi pada Realisasi PMDN nasional, Heru menyebut Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Provinsi DKI Jakarta pada Triwulan II Tahun 2025, juga mencatatkan raihan positif yakni sebesar 1,4 miliar dolar AS.
Capaian tersebut memberikan kontribusi 11,3 persen dari total Realisasi PMA secara nasional.
Heru lalu menyampaikan, secara kumulatif, realisasi investasi PMDN dan PMA DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2025 mencapai total Rp71,1 triliun, naik cukup signifikan dibandingkan tahun 2024 pada periode yang sama.
“Realisasi PMDN dan PMA pada triwulan II 2024, sebesar Rp.62,0 triliun, mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada periode yang sama triwulan II tahun 2025, yakni realisasi PMDN dan PMA mencapai Rp71,1 triliun,” kata Heru.
Dia mengatakan, capaian positif pada triwulan II juga turut mendorong kinerja investasi Jakarta secara keseluruhan sepanjang semester I tahun 2025 (Januari-Juni 2025).
Total realisasi investasi semester I 2025 DKI Jakarta tercatat sebesar Rp140,8 triliun, atau 14,9 persen dari total realisasi investasi nasional pada semester I 2025.
“Jika dilihat pada periode Januari hingga Juni 2025, total capaian realisasi PMDN Provinsi Jakarta juga masih jadi yang tertinggi dengan raihan Rp 90,4 triliun, sementara untuk PMA meraih 3,2 miliar dolar AS,“ kata Heru.
Heru menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan investasi yang inklusif dan berkelanjutan, untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional dan kota global.
“Sebagai pusat ekonomi nasional dan kota global yang berbudaya, Jakarta diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi di masa mendatang, yang akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Heru.