Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana bertolak ke Tiongkok dalam rangka kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok dalam mendukung transformasi kesehatan mendapat sorotan publik.
Pemerhati Sosial dan Kependudukan Unisma Bekasi, Dr. Rasminto, menyatakan kerja sama ini dapat memiliki dampak signifikan terhadap pelayanan publik sektor kesehatan dan kualitas masyarakat Indonesia.
Namun, kerja sama ini juga perlu diperhatikan beberapa catatan kritis. “Kita perlu memperhatikan ketersediaan sumber daya dan aksesibilitas pelayanan kesehatan di Indonesia yang disediakan, sehingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah terpencil atau yang kurang mampu,” kata Rasminto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/4).
Menurut dia, Kemenkes juga harus memastikan bahwa teknologi dan praktek atau metode medis dari Tiongkok telah diuji dan disetujui oleh otoritas kesehatan yang relevan di dalam Negeri.
“Kemenkes perlu memastikan teknologi dan praktik medis tersebut telah diuji dan disetujui oleh otoritas kesehatan yang relevan, seperti oleh PB IDI dan lembaga kesehatan lainnya, sehingga tidak membahayakan kesehatan masyarakat Indonesia”, kata Rasminto.
Lanjut Rasminto, Alumnus doktoral kependudukan dan lingkungan hidup UNJ, berpendapat bahwa kerja sama transformasi kesehatan dengan Tiongkok dapat berdampak pada pembangunan kapasitas dan keterjangkauan masyarakat Indonesia.
“Kerja sama transformasi kesehatan dengan Tiongkok harus dipastikan bahwa pembentukan kapasitas ini dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat Indonesia dan dilakukan secara berkelanjutan, sehingga tercipta keadilan dalam akses pelayanan kesehatan di seluruh kalangan masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Rasminto juga menegaskan yang terpenting dalam transformasi kesehatan adalah kendali Indonesia terhadap kebijakan kesehatan itu sendiri.
“Indonesia juga harus terus memperkuat kapasitas sektor kesehatan dan memastikan bahwa kebijakan kesehatan yang diambil berlandaskan pada kepentingan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, kerjasama dengan Tiongkok dapat membawa manfaat yang berkelanjutan bagi sektor kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tandasnya.