Oleh: Achmad Rizki, Kader NasDem dan Eks Wartawan Jawa Pos
Partai Nasional Demokrat (NasDem) DKI Jakarta kini punya Nahkoda baru. Tokoh muda yang juga anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 dan 2024-2029. Namanya Wibi Andrino. Pria 38 tahun itu secara resmi didaulat sebagai Ketua NasDem DKI Jakarta. Karir politiknya semakin terbuka lebar ke depan dengan posisi politiknya itu.
Wibi akan menghadapi beragam situasi di Jakarta. Ia mendapat mandat sebagai Ketua DPW NasDem DKI pada masa transisi Jakarta tak lagi menjadi ibukota negara. Sebagaimana wacana yang berkembang, Jakarta konon bakal dipimipin oleh kepala daerah yang ditunjuk presiden. Walau makin lama wacana itu meredup lantaran protes dari masyarakat Jakarta.
Bahkan kini muncul juga wacana pemilihan Walikota secara langsung di DKI. Disisi lain, transisi perubahan status Jakarta itu harusnya berjalan mulus. Yang tak kalah penting adalah Wibi harus bersiap menghadapi pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta akhir tahun ini. Posisi tawar partai besutan bos media Group Surya Paloh itu kini makin seksi seiring dengan hasil pemilihan legislatif (Pileg) 14 Februari 2024. NasDem dalam posisi 5 besar peraih suara tertinggi di Jakarta. Partai itu berhasil menempatkan 11 anggota DPRD hasil Pileg 2024 dari sebelumnya hanya 7 kursi.
Capaian itu menempatkan NasDem berhak mendapatkan slot kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029. Kondisi itu menjadi modal politik Partai NadDem DKI Jakarta untuk menatap kemungkinan mengajukan kader terbaiknya ikut dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta akhir tahun ini.
Boleh jadi, nama-nama tokoh NasDem yang digadang-gadang bakal bertarung dalam Pilgub DKI Jakarta akan terus bertambah. Selain nama-nama beken lain, nama Wibi Andrino kini muncul sebagai salah satu yang layak diperhitungkan.
Wibi adalah potret tokoh muda yang berproses secara organik di Partai NasDem. Ia matang secara alami. Setidaknya berdasarkan pengalamannya sebagai pelaku politik di Jakarta. Wibi bisa diterima khalayak Jakarta lantaran ia adalah potret tokoh muda berprestasi yang patut diberi amanat menjadi pemimpin politik di Jakarta.
Jakarta bagaimanapun statusnya nanti, tak serta merta mengubah karakteristik masyarakatnya yang sangat heterogen dalam banyak hal. Beragam latar belakang masyarakat yang menghuni Jakarta boleh jadi merupakan tantangan. Tetapi, di tangan tokoh yang tepat, heterogenitas Jakarta bisa jadi peluang untuk membawa Jakarta sesuai harapannya menjadi salah satu pusat ekonomi dunia.
Yang pasti, peluang Wibi untuk memimpin Jakarta kini terbuka lebar. Tinggal bagaimana Wibi berdialektika dengan perubahan-perubahan yang akan terjadi dan dinamika politik di Jakarta. Kepiawaian Wibi menempatkan posisi akan menentukan keterterimaan masyarakat Jakarta atau malah sebaliknya. Wibi, kini harus mulai menyusun kekuatan dan konsolidasi kader dan pendukung NasDem menghadapi momentum politik yang sudah du depan mata.
Salam Restorasi