Erick Thohir terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Pada pemilihan, Menteri BUMN memperoleh 64 suara.
Sedangkan AA Lanyalla Mattalitti, meraih 22 suara. Lalu, Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi tidak memperoleh satu suara pun.
Sementara itu, Fary Djemy Francis mengundurkan diri dari calon ketua umum, wakil ketua umum dan Exco.
Setelah terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan, banyak hal yang harus diperbaiki. Salah satunya terkait perubahan statuta mengenai keterlibatan perempuan.
“Saya yakin semua calon Komite Eksekutif memiliki niat yang baik yakni memperbaiki. Hanya saja, selama ini, tidak ada “role of the games”, padahal seharusnya ada aturannya,” ucap Erick setelah pemilihan berlangsung, Kamis (16/2).
Misalnya, kata dia, salah satu hal yang akan perbaiki perubahan statuta yang akan dilakukan, di mana dalam aturan pemilihan Komite Eksekutif, minimal harus ada satu perempuan. “Padahal aturan dunia olahraga sudah berubah,” ungkapnya.
Dalam aturan olahraga, Erick sebagai anggota IOC (International Olympic Committee), mengatakan bahwa keterlibatan perempuan harua ada 30% minimal. Artinya, menurutnya ada yang perlu diperbaiki.
“Kalau ada perubahan, ya harus kita ikuti, beradaptasi. Salah satunya yang saya ingin perbaiki adalah keterlibatan perempuan yang saya usulkan 20-25% dalam PSSI. Serta wasit, kenapa juga tidak kita coba wasit perempuan. Kalau ada polisi dan TNI perempuan, kenapa wasit enggak bisa,” tegasnya.
Menurut dia, bukan hanya keterlibatan perempuan, tetapi peran serta kepemimpinan muda pun juga akan turut didorongnya. Sebab, saat ini menurutnya sudah eranya yang muda sebagai ujung tombak organisasi.
“Yang tua-tua tinggal mendorong saja dari belakang. Kita buat transformasi sepakbola Indonesia yang punya pondasi, bukan hanya mimpi. Karena selama ini cita-cita ada, tujuan ada, tetapi pondasinya yang belum kuat,” tandasnya.