Intime – Postur makro ekonomi Indonesia masih kokoh tidak diujung resesi. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi.
“Postur makro ekonomi kita kokoh. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua tahun 2022 yang mencapai 5,4 persen. Tertinggi di antara negara-negara anggota G20. Inflasi kita juga terjaga di bawah 5 persen. Tidak benar jika ada yang mengatakan negara kita di ujung resesi,” kata Bahlil dalam Rapat Kerja Satgas Percepatan Investasi yang berlangsung secara hybrid di Yogyakarta, Selasa (23/8).
Pada kesempatan tersebut Bahlil mengatakan dalam rangka mencapai target realisasi investasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo maka perlu dilakukan koordinasi untuk mencari solusi bersama.
Kondisi ekonomi global dinilai Bahlil belum pulih akibat pandemi Covid-19, kemudian adanya perang antara Rusia dengan Ukraina, kondisi geopolitik antara Tiongkok dan Taiwan, dan persoalan krisis pangan dan energi yang mengancam dunia.
Bahlil mengungkap target realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun dan menurut data realisasi investasi hingga semester pertama tahun 2022 yang dirilis Kementerian Investasi/BKPM telah mencapai 48,7 persen dari target.
“Sekarang kita sudah mengubah pola birokrasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) dan pembentukan Satgas-Satgas. Salah satunya Satgas Percepatan Investasi yang memastikan pemerataan pertumbuhan kawasan di seluruh Indonesia melalui instrumen investasi. Tim Satgas harus mampu eksekusi potensi yang telah masuk untuk mencapai target investasi tahun 2022 dan 2023,” kata Bahlil.
Rapat kerja tersebut juga dihadiri Sekretaris Satgas yang juga Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono, perwakilan dari Kejaksaan Agung yang mereprentasikan Wakil Ketua I, perwakilan dari Kepolisian RI (Polri) selaku Wakil Ketua II, Kepala Kepolisian Daerah dan Kepala Kejaksaan Tinggi se-Indonesia, serta Eselon I Kementerian/Lembaga yang tergabung sebagai anggota Satgas, kemudian diikuti juga oleh lebih dari 100 pelaku usaha.