Khofifah Indar Parawansa secara tersirat mengaku siap menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024. Namun, harus menunggu atau keputusan daru PBNU.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) itu terus digadang-gadang akan dipasangkan dengan Anies Rasyid Baswedan.
Khofifah mengakui, hingga saat ini sejumlah partai politik telah melakukan komunikasi dengan dirinya terkait peluang menjadi cawapres pada Pemilu 2024. “Beberapa (partai) melakukan komunikasi,” katanya.
Namun, Khofifah menyatakan, bahwa dirinya membiarkan hal itu dan untuk selanjutnya saat ini akan diendapkan dulu. “Kita endapkan dulu sampai pada proses konfirmasi proses pengambilan keputusan bersama, sehingga saat ini tidak pada posisi yes or no (ya atau tidak),” ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya, dirinya menegaskan bahwa “Saya bukan siapa-siapa. Saya saya akan sowan (berkunjung) minta pendapat dan nasihat para ulama, para kiai, ” ucapnya.
Khofifah mengaku, salah satu pengurus di PBNU sehingga terkait langkah-langkah kebijakan ke depan juga akan didiskusikan secara organisasi.
“Langkah langkah yang terkait dengan kebijakan organisasi harus mendapatkan green light (lampu hijau). Itu belum, jadi perlu konfirmasi dan klarifikasi, ” ucapnya.
Wanita kelahiran 19 Mei 1965 ini juga tidak mau menjawab dengan pasti soal dirinya apakah memilih kembali bertarung di pemilihan gubernur atau pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres).
“Nanti saja, karena saya menjadi bagian dari ekosistem itu. Nanti, akan ada green light dari PBNU dan ulama-ulama yang selama ini memang konsolidasi sesama ulama dan tidak hanya persoalan politik, ” katanya dikutip Antara.