Senyum semringah para anggota DPRD DKI terpampang di pagar, pohon, hingga tiang sepanjang pagar Gedung DPRD DKI,Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Di depan gedung-gedung, sepanjang trotoar, hingga di depan pintu masuk kantor dewan di Kebon Sirih spanduk hingga baliho berukurn raksasa tepampang foto Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartato bikin kumuh pusat kota Jakarta.
Bahkan, ada spanduk Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria bersama Wakil Ketua DPRD DKI Rany Maulany, dan Ketua Komisi E Iman Satria. Tidak hanya itu, ada juga ketua Fraksi PKS berikut Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI.
Dengan macam-macam ukuran, mulai dari baliho hingga spanduk berukuran besar dari berbagai partai menumpuk hingga menimbulkan pemandangan yang kurang enak dipandang dan merusak estetika Jalan Kebon Sirih.
Semestinya, pemasangan foto para anggota DPRD DKI mempertimbangkan unsur keindahan tata kota, sehingga menimbulkan pemandangan kumuh.
Salah satu pengguna jalan yang melintasi trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Subadri Jerawadu, mengaku, banyaknya baliho atau spanduk yang terpasang di sepanjang jalan tanpa memerhatikan estetika kota, menciptakan pemandangan kumuh.
“Memang tidak mengganggu jalan. Tapi kesannya jadi kumuh. Mestinya, malu pasang foto yang buat Jakarta tak enak dipandang,”kata Badri panggilan akrabnya, kepada intime.id, di Jakarta, Selasa (6/9).
Dia menilai, semestinya pemasangan baliho atau spanduk tersebut diatur sedemikian rupa oleh pemerintah agar tidak mengotori pemandangan serta lingkungan masyarakat.
“Ini ada foto Wagub DKI pula. Jadi, tambah runyam karena Satpol DKI tidak berani menertibkan. Iya, lah. Bagaiamana berani turunin, wong ada foto atasan Satpol PP DKI, yakni Wagub DKI,” kelakar Badri.
“Saya juga tidak tahu. Apakah, spanduk anggota dewan yang terhormat bayar untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI. Ini, kan, tidak bisa ditarik PAD. Satpol PP harusnya babad,” tambah dia.
