Intime – Koordinatoriat Wartawan Balai Kota–DPRD DKI Jakarta (Balkoters) berhasil meraih penghargaan Jakarta Water Hero 2025 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Balkoters dalam menyuarakan isu air bersih dan sanitasi melalui karya jurnalistik yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat.
Ketua Balkoters, Sammy E Wattimena, menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya atas penghargaan ini. Menurutnya, penghargaan ini bukan hanya untuk Balkoters, tetapi juga pengakuan atas peran vital jurnalis dalam mengedukasi publik dan mengawal kebijakan terkait air bersih di Jakarta.
“Penghargaan ini kami terima dengan penuh syukur. Ini adalah bukti bahwa jurnalisme memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan, terutama dalam isu lingkungan seperti air bersih,” ujar Sammy di Balai Kota Jakarta, Jumat (4/7).
Sammy menegaskan, Balkoters akan terus berkomitmen memperjuangkan hak warga Jakarta atas akses air yang adil dan berkelanjutan melalui pemberitaan yang berpihak pada kepentingan publik.
“Kami percaya, jurnalisme harus berdampak nyata. Kami akan terus menyuarakan isu air bersih demi kemajuan Jakarta,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengungkapkan bahwa penghargaan Jakarta Water Hero 2025 merupakan bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam pemanfaatan air perpipaan secara bertanggung jawab.
Arief juga melaporkan cakupan layanan air bersih PAM Jaya saat ini telah mencapai 73%, dengan target 78% di akhir 2025 berkat tambahan pasokan air dari Jatiluhur sebesar 1.500 liter per detik.
“Ini sesuai arahan Pak Gubernur. Kami optimistis target 78% akan tercapai tahun ini,” tegas Arief.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan apresiasi kepada PAM Jaya dan Balkoters atas komitmen mereka dalam meningkatkan akses air bersih.
“Saya apresiasi kerja keras PAM Jaya dan kontribusi Balkoters. Namun, saya tantang PAM Jaya untuk mencapai 85% cakupan layanan tahun depan,” kata Pramono.
Ia juga memuji peningkatan cakupan layanan dari 71% menjadi 73% dalam dua bulan terakhir, namun menekankan perlunya percepatan untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta.