Intime – Presiden Prabowo diminta untuk segera mencopot Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Hal ini tidak lepas dari beberapa pernyataan yang kontroversial.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul menyebut setidaknya ada dua hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan presiden, yakni pernyataan yang kontroversial dan pendekatan otoriter terhadap profesi kedokteran.
“Contohnya, orang dengan gaji Rp 15 juta lebih pintar dan sehat daripada yang Rp 5 juta. Pernyataan ini sangat konyol dan tidak ada dasar ilmiahnya. Pernyataan semacam ini tak seharusnya dilontarkan seorang menteri kesehatan,” tegas Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (24/5).
Selain itu, Budi Gunadi juga menyatakan pria dengan celana 33-34 lebih cepat menghadap Allah. Menurut dia, pernyataan seperti ini juga tidak ada dasar ilmiahnya.
“Budi Gunadi juga lupa soal umur bukan urusan manusia, termasuk dokter. Karena itu, Budi Gunadi seolah sudah seperti Tuhan yang bisa memprediksi umur seseorang,” tuturnya.
Tak hanya itu, Menkes Budi juga akan memberikan izin kepada dokter umum untuk melakukan operasi caesar. Pernyataan ini terkesan memberi kemudahan kepada dokter umum untuk melakukan operasi caesar. Padahal kualifikasi skill dokter umum untuk melakukan operasi caesar belum cukup.
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta menyebut, dengan berbagai pernyataan kontroversial Menkes Budi tersebut justru bukan menenangkan masyarakat, namun membuat publik merasa terganggu.
“Jadi, semua indikasi itu kiranya sudah cukup bagi Prabowo untuk memecat Budi Gunadi. Budi Gunadi sudah tak layak lagi menjadi menteri kesehatan,” katanya.
“Kalau tetap dipertahankan, Budi Gunadi justru akan menjadi beban presiden. Karena itu, mengganti Budi Gunadi menjadi keputusan bijak demi kemajuan kesehatan di tanah air,” pungkasnya.