Suharso Dilengserkan dari Ketum PPP, Arsul: Untuk Kuatkan Konsolidasi

Konfilk Partai Persatuan Pembangunan berujung dilengserkannya Suharso Monoarfa sebagai ketua umum (ketum). Namun, langkah ini didinila menyelamatkan partai.

Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, menyatakan, pergantian jabatan ketum dari Suharso Monoarfa kepada Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana tugas (Plt) untuk menguatkan konsolidasi partai.

“Mukernas merupakan forum permusyawaratan partai tertinggi kedua setelah muktamar,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/9).

Dia menjelaskan, pergantian itu merupakan reorganisasi dan revitalisasi fungsi jabatan kader partai maupun kader partai yang menjabat di eksternal. “Pergantian hanya untuk ketum,” bebernya dikutip dari Antara.

Sebelum pergantian ketua dalam Mukernas, Arsul menegaskan telah dilakukan komunikasi dengan Suharso Monoarfa. Sehingga proses itu sudah sesuai dengan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART).

“Ini bukan perpecahan, karena Mardiono dan Suharso adalah dua orang sahabat,” ucapnya.

Dia menegaskan keputusan Mukernas hanya membagi tugas antara Suharso dan Mardiono. Dimana Suharso diharapkan lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai menteri.

Arsul menjelaskan sebelum pelaksanaan Muktamar IX PPP tahun 2020 lalu, terdapat sejumlah kandidat yang ingin mencalonkan diri. Tetapi disepakati jabatan ketua secara aklamasi diberikan kesempatan kepada Suharso Monoarfa karena saat itu berada di kabinet.

Harapan dalam Muktamar kata Asrul agar komunikasi dengan pusat-pusat kekuasaan dan partai lain akan lancar disertai konsolidasi tetap lancar.

“Memang komunikasi dengan eksternal partai lancar, tetapi kami tidak bisa maksimal dalam konsolidasi internal partai,” ungkapnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini