Intime – Kasus kematian seorang remaja berusia 14 tahun yang bekerja sebagai terapis di Delta Spa Pejaten, Jakarta Selatan, memicu gelombang keprihatinan dari pimpinan DPRD DKI Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, menyampaikan kemarahan dan duka mendalam atas tragedi tersebut yang dianggap mencoreng moral dan menunjukkan lemahnya sistem pengawasan tenaga kerja di sektor hiburan ibu kota.
Politikus Partai NasDem itu menilai, Jakarta tidak boleh menjadi kota yang permisif terhadap pelanggaran moral dan hukum.
Ia menuntut agar semua pihak yang lalai, termasuk pengelola dan pihak yang terlibat dalam perekrutan korban, diproses secara hukum secara terbuka dan tuntas.
“Keadilan bagi korban adalah harga mati. Saya meminta masyarakat untuk ikut mengawasi proses hukum ini agar tidak berhenti di permukaan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (!5/10).
Wibi juga menegaskan, negara tidak boleh abai dalam melindungi anak-anak dari eksploitasi ekonomi dan pelecehan yang berkedok pekerjaan.
“Negara, melalui pemerintah daerah dan aparat hukum, wajib hadir melindungi anak-anaknya, bukan membiarkan mereka mati dalam sistem yang abai,” tegasnya.
Kasus ini kini tengah diselidiki oleh aparat kepolisian. Publik pun mendesak agar pengawasan terhadap sektor hiburan di Jakarta diperketat, terutama dalam hal perekrutan dan verifikasi usia tenaga kerja.