Tidak Ada Diskriminasi, RS Medistra Sebut 30% Pegawai Berhijab dan Bangun Masjid

Direktur Rumah Sakit (RS) Medistra Dr. Agung Budisatria, MM, FISQua menegaskan, tidak ada larangan pemakaian hijab bagi dokter, perawat maupun pegawai RS Medistra. Agung bilang, pihaknya tidak mentolerir tindakan diskriminasi.

“Medistra sama sekali tidak melarang pemakaian hijab.  Kami sangat menghargai dan menghormati keberagaman,” kata Agung mengklarifikasi adanya diskriminasi di RS Medistra, Rabu (4/9).

Sebagai bukti nyata, Agung menyebut, dari total 780 pegawai Medistra, 30 persen atau 234 pegawai muslimah dan mengenakan hijab. “Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas musholah atau masjid untuk beribadah umat muslim,” ujarnya.

Diungkap Agung, setelah berita isu diskriminasi ramai, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Suku Dinas Jakarta Selatan melakukan kunjungan. Dari kunjungan tersebut, tidak ditemukan ada ketentuan pelarangan hijab.

Meski menayangkan berita yang memuat dugaan diskriminasi yang tanpa konfirmasi ke pihaknya, Agung bilang, RS Medistra tidak menempuh jalur hukum, baik kepada dokter senior yang mengunggah isu maupun media yang menayangkan berita tersebut. “Kami mengedepankan mediasi,” ucapnya.

Kepala HRD RS Medistra Markus Triyono, Se, Mba menambahkan, isu adanya diskriminasi ini hanya kesalahpahaman saat proses interview calon pegawai. Markus mengaku tidak tahu apa motif dokter Diani Kartini mengunggah isu tersebut.

Markus mengungkapkan, dokter Diani Kartini bekerja di RS Medistra sejak

Januari 2010. “Dokter Diani berhijab, dan kami tidak pernah mempermasalahkan,” kata dia.

Untuk meng-clear-kan isu ini, RS Medistra sudah berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Jakarta Selatan. “Tujuannya untuk tabayun, meminta arahan,” pungkasnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), dr. Irwan Heriyanto, MARS menyayangkan, viralnya berita dugaan diskriminasi di RS Medistra. Setelah ramai berita tersebut, Irwan mengaku langsung berkoordinasi dengan RS Medistra untuk menanyakan kebenaran dan duduk permasalahannya.

“Kami menyayangkan berita yang sudah tidak membuat nyaman ini, kami berharap ini cepat selesai dan Medistra bisa kembali beroperasi seperti sebelumnya,” harapnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini