Tokoh NU Masuk Radar Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ini Penjelasan Koalisi Perubahan

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dinilai sangat cocok untuk menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pilihan itu, memang rasional jika ingin memenangkan pertarungan Pilpres 2024.

Meskipun, PKS mengungkapkan, ada ketua umum partai politik ingin merapat ke Koalisi Perubahan asalkan menjadi Cawapres Anies Baswedan.

“Sekarang ada beberapa pimpinan partai yang ingin merapat, mereka mensyaratkan ketua umumnya menjadi Cawapres,” kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul di Sekretariat Perubahan, Jakarta, Jumat (24/3).

Dia menyatakan, ketum parpol ini berada di luar anggota koalisi. Selama ini ketiga partai koalisi memang berkomunikasi dengan partai lain. Sohibul menyebut, parpol ini memiliki wakil di parlemen.

Sementara itu, perwakilan Anies Rasyid Baswedan, Sudirman Said, mengakui, dalam pembahasan cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan mempertimbangkan tokoh NU.

Ia menegaskan, NU adalah salah satu organisasi masyarakat Islam yang besar di Indonesia. “NU organisasi yang terbesar, sangat layak apabila masyarakat memertimbangkan itu sebagai suatu opsi.

“Tapi, nanti akhirnya mengerucut pada lima kriteria itu. Mana yang paling pas? kita juga memerhatikan kerentanan politik dari masing-masing orang,” ujar Sudirman.

Menurut dia, tim kecil dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sudah mengerucutkan lima kriteria untuk pendamping Anies.

Pertama, adalah sosok yang secara elektabilitas cukup tinggi dan memiliki kerentanan politik rendah.

“Dua, figur itu diharapkan bisa membantu dalam menjalankan pemerintahan yang efektif. Tiga, figur itu bisa menjaga keseimbangan koalisi,” ujar Sudirman.

Keempat, sosok tersebut harus memiliki visi yang sama dengan Anies. Terakhir, adalah mampu bekerja sama sebagai dwi tunggal, baik saat menghadapi Pilpres 2024 hingga ketika terpilih sebagai pemimpin periode selanjutnya.

“Itu kita timbang semuanya, dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat. Insya Allah waktunya masih cukup, seluruh tahapan yang digambarkan dalam timeline dibicarakan dengan sangat terbuka,” ujar Sudirman.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini