Tugu Jam Thamrin Bakal Dikembalikan ke Lokasi Semula pada 2026

PT MRT Jakarta (Perseroda) memindahkan kembali Tugu Jam Thamrin ke lokasi semula tepatnya perempatan antara Jalan MH. Thamrin dan Jalan Kebon Sirih pada 2026 sehubungan adanya pembangunan jalur MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota.

“Rencananya akan kami kembalikan pada 2026,” kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina seperti dilansir Antara, Jumat (27/9).

Weni menjelaskan, saat ini Tugu Jam Thamrin masih tersimpan sementara di area Silang Barat Daya Monas. Nantinya, tugu jam tersebut akan dikembalikan ke lokasi semula dan akan tersambung dengan struktur stasiun Thamrin.

Adapun pemindahan objek cagar budaya itu dilaksanakan pada Desember 2021. Pemindahan itu dibagi menjadi tiga bagian, diangkat, dan ditempatkan di area penyimpanan sementara.

Weni berujar, pemindahan Tugu Jam Thamrin memerlukan ketelitian dan kehati-hatian lantaran usianya sudah lebih dari 50 tahun.

“Proses pengangkatannya pun tidak sembarangan, kami mengangkatnya satu per satu sesuai dengan prosedur atau tata cara yang sudah disetujui Dinas Kebudayaan DKI,” ujarnya.

Dalam pembangunan fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) dan fase 2A ditemukan beberapa objek cagar budaya maupun objek yang diduga cagar budaya (OBCD).

Sejumlah objek arkeologi itu yakni Tugu Jam Thamrin, Jembatan Glodok, saluran pipa air kuno Batavia (Terakota), rel trem Batavia, cerucuk kayu, dan temuan lepas.

Metode penanganan tentunya ditentukan dengan selalu berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Dinas Kebudayaan, dan ahli arkeologi yang sejalan dengan UU No 10 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya.

Proyek MRT fase 2A dengan panjang 5,8 kilometer terbagi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp 22,5 triliun melalui dana pinjaman kerja sama dengan pemerintah Jepang. Sedangkan, fase 2B MRT Jakarta, dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat kini masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini