Politikus Partai NasDem, Bestari Barus, menilai, Mardani Ali Sera ingin merusak hubungan antara PKS dan NasDem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pangkalnya, kata Bestari, politikus PKS Mardani mengungkit kembali dukungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017. Bahwa NasDem tidak mengusung Anies Baswedan.
“Apa urusannya dengan Pilgub DKI 2017. Sudah lah itu, sudah selesai. Mardani mungkin lupa hubungan NasDem dan PKS cukup baik. Ayo menatap ke depan,” kata Bestari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (8/7).
Dia menjelaskan, bahwa dukungan terhadap Anies Baswedan pada Pilpres 2024 keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem yang digelar beberapa minggu lalu.
“Jika, Mardani pendukung Anies harusnya bisa lebih berbesar hati, bukan malah berniat merusak hubungan baik yang telah terbangun. Catat itu,” tegas Bestari.
“Jangan juga merasa paling islami, lah dan tak perlu dikte rakyat soal apa yang harus mereka pilih,” lanjutnya.
Bestari menyarankan, Mardani lebih baik kerja saja yang baik dalam menjalankan fungsi jabatan yang diemban.
Dia menambahkan, semestintya Mardani memikirkan bagaimana Gubernur DKI Anies Baswedan mendapatkan tiket untuk ikut kontestasi pesta demokrasi lima tahunan nanti. “Bukan malah membuat kegaduhan. Sebaiknya, Mardani berhentilah berpolitik identitas,” tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera, mengungkap, kedekatan hubungan parta politiknya dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Mardani Ali Sera bahkan menyebut PKS menjadi penjaga utama Gubernur DKI Jakarta. “Kebetulan Mas Anies Baswedan dengan PKS dekat sekali.”
“Di DKI penjaga utama Mas Anies, ya PKS. Secara hubungan personal memang dekat,” kata Mardani Ali Sera dalam diskusi bertajuk ‘Politik Indonesia Menuju 2024’, di Jakarta, Rabu (6/7).
Kendati begitu, ia mengaku tak buru-buru untuk mendeklarasikan Capres 2024 dan menyatakan partainya memiliki mekanisme tersendiri.