Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan, vaksinasi anak 6-11 tahun telah mencapai 2,3 juta dosis.
Sejak dimulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun, laju rata-rata dalam seminggu terakhir meningkat 1,2 juta dosis per hari. Airlangga yang juga koordinator pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali, mengungkapkan, bahwa laju vaksinasi di wilayah luar Jawa-Bali juga meningkat dan menyumbang 55,6 % dari laju rata-rata harian nasional
“Total 2.324.644 dosis telah disuntikkan untuk anak usia 6-11 tahun,” ujar Airlangga Hartarto, dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang (Kemenko) Perekonomian, Senin (27/12).
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, bahwa laju vaksinasi di wilayah luar Jawa-Bali juga meningkat dan menyumbang 55,6% dari laju rata-rata harian nasional.
Berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 27 Desember 2021 pukul 12.00 WIB cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 156,99 juta dosis atau 75,38% dari target sasaran.
Sedangkan, untuk dosis kedua mencapai 110,81 juta dosis atau 53,21% dari target. Terkait, pelaksanaan Program Vaksinasi Dosis Lanjutan atau Booster Program, Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikan, bahwa yang menjadi sasaran utama adalah tenaga kesehatan (nakes), tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), kelompok masyarakat lanjut usia (lansia), serta masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Sedangkan, Program Vaksinasi Booster Mandiri menargetkan kelompok masyarakat di luar kelompok sasaran Program Vaksinasi Dosis Lanjutan.
“Program Booster juga masih menunggu laporan dan rekomendasi ITAGI pada 10 Januari 2022,” imbuhnya.
Airlangga juga menegaskan, selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) pemerintah terus melakukan evaluasi semua kebijakan pengendalian Covid-19, terutama pelaksanaan PPKM.
Pemerintah juga terus mendorong kewaspadaan dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi, mengingat penyebaran varian Omicron yang semakin meluas kasusnya di seluruh dunia.
Terkait fasilitas karantina pemerintah, Menko Marves mengatakan bahwa di fasilitas karantina terpusat Rumah Susun (Rusun) Pademangan, Pasar Rumput, dan Nagrak tersedia kapasitas bagi 13.618 orang. Alternatif tambahan kapasitas juga terdapat di Rusun Pulogebang, Daan Mogot dan LPMP dengan kapasitas sebanyak 3.612 orang. Sedangkan untuk karantina di hotel swasta, total kapasitas sebanyak 16.588 kamar.
“Fasilitas RSDC Wisma Atlet tidak untuk karantina bagi PPLN (pelaku perjalanan luar negeri) yang datang dari luar negeri, tapi untuk isolasi dan perawatan yang positif COVID-19. Sedangkan untuk pelaksanaan karantina bagi WNI PPLN dapat dilakukan di fasilitas Rusun-Rusun atau tempat lain yang telah disiapkan,” pungkasnya.