Intime – Penyelundupan secara ilegal di Batam disebut masih marak, apalagi diduga ada oknum aparat yang membekinginya. Kapolri pun diminta menindak tegas fenomena tersebut.
“Batam makin jadi surga penyelundup. Aparat harus bersihkan ini sampai ke akar, jangan ada toleransi,” ucap Direktur Eksekutif Veritas Institute, Aldi Tahir, dalam keterangannya, Minggu (18/5).
Dicontohkannya dengan penyelundupan beras oleh sosok berinisial BJ, anak kandung AK yang juga pemilik pabrik rokok tanpa pita cukai bermerek HD, Ofo, dan Bold.
“BJ diketahui merupakan orang kepercayaan dari tiga tokoh lainnya, yakni A, R (mantan anggota TNI AD berpangkat kapten yang diduga desertir), dan BS yang disebut punya akses ke Bulog,” bebernya.
Aldi melanjutkan, BJ diduga menggunakan gudang di kawasan Pantai Stres, Batu Ampar, Batam, sebagai tempat bongkar muat beras ilegal.
“Modusnya dugaan beras yang diimpor menggunakan kontainer dengan dokumen palsu. Di atas kertas tertulis plastik, tapi isi sebenarnya beras. Setelah itu, beras diganti kemasan menjadi karung berlogo Bulog agar tampak legal saat dikirim ke luar Batam”, urainya.
Menurutnya, BJ memanfaatkan perusahaan ekspedisinya, PT Pelnas Pasifik Samudera Ship, untuk mengurus administrasi kepabeanan agar lolos dari pemeriksaan petugas.
“Kalau benar ada backing aparat, ini skandal besar. Negara jangan kalah sama mafia,” kata Aldi.
Ia lantas meminta Presiden, Kapolri, dan Menko Polkam turun tangan untuk membongkar jaringan penyelundupan ini. Pun menindak semua pihak yang terlibat.
“Kita berharap Presiden Prabowo turun langsung perintahkan Kapolri dan Menko Polkam bertindak tegas usut kasus ini. Negara jangan sampai kalah dengan para pemain ini,” ujar Aldi.

