Intime – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia, Immanuel Ebenezer menanggapi pernyataan seorang HRD yang menyatakan 90 persen job fair hanya formalitas dan bukan benar-benar untuk mencari karyawan.
Saat diwawancarai oleh media, Wamenaker menilai pernyataan HRD tersebut sangat tidak bertanggung jawab dan tidak bisa dibiarkan.
“Nah itu pernyataan yang gak bertanggung jawab, formalitas. Saya minta HRD-nya untuk segera dipecat itu,” ujar Immanuel dikutip kutip dari video di akun X @randomable_ pada Minggu (1/6).
Alumni Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) ini mempertanyakan niat baik dari penyelenggaraan bura kerja jika benar yang disampaikan oleh pihak HRD tersebut.
Ia mengecam apabila ada pihak perusahaan yang mengikuti job fair hanya untuk memenuhi syarat administratif.
“Kok pernyataannya kurang ajar segitu? Formalitas. Jangan bikin job fair kalau begitu,” lanjut Wamenaker “Berarti dia ngada-ngada itu. Saya mau tahu nama perusahaannya, HRD-nya siapa?.”
Immanuel janji melakukukan investigas mengenai klaim tersebut. Ia menegaskan, pernyataan tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja karena dianggap sebagai penyebaran informasi palsu yang mencederai kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah.
“Berarti kurang ajar itu. Ya kalau seandainya butuh investigasi, kita investigasi. Makanya maksud saya, HRD-nya siapa? Jangan bikin hoaks saya,” tambah dia.
Seperti diketahui, seorang yang mengaku sebagai HRD menyebut 90 persen job fair yang digelar hanya bentuk formalitas saja.
“Aku salah satu staf HRD dan 90% job fair seperti ini itu hanya FORMALITAS karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini, padahal kita lagi nggak cari pekerja,” tulisnya.
“Pihak perusahaan juga nggak bisa berbuat apa-apa daripada harus bayar denda. Saran aku kalau kalian cari loker paling akurat itu di JobStreet dan aplikasi sejenis, tambah relasi juga karena pihak perusahaan kebanyakan menanyakan ‘REKOMENDASI’ pada karyawannya. Pelamar rekomendasi itu kemungkinan diterimanya lebih tinggi,” tulisnya.