Legislator Desak Kemenhub-KAI Evaluasi Holistik setelah 2 Kali Kecelakaan Kereta

Insiden kecelakaan kereta api terjadi lebih dari dua kali di awal tahun 2024. Hal itu pun tak luput menuai sorotan dari Senayan.

Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mendesak adanya evaluasi yang holistik menyeluruh di dalam PT KAI serta juga adanya sinergi dengan Kementerian Perhubungan.

“Kereta api beberapa awal pekan ini terjadi kecelakaan-kecelakaan, ada tabrakan kemudian ada anjlok. Saya berharap ada evaluasi yang holistik menyeluruh di dalam KAI dan Kementerian Perhubungan bersinergi. Kemudian hasil dari KNKT juga menjadi rujukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki,” imbau Novita di Jakarta, Selasa (16/1).

Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan Kemenhub beserta PT KAI wajib semakin rutin melakukan cek terhadap radar sinyal serta peningkatan pengawasan ekstra terhadap monitoring kondisi rel-rel kereta yang ada di semua titik jalur kereta api nasional.

“Mungkin alatnya ada yang gak baik harus dibetulkan atau ada yang sudah baru tetapi belum dimaksimalkan mengenai radar sinyal, sehingga ada tabrakan. Kemudian juga rel kereta harus dicek, karena banyak sekali kadang-kadang ada aja yang tidak bertanggungjawab. Kadang-kadang rel kereta itu pasir batunya diambil, kemudian besinya juga diambil, nah itu yang harus lebih ekstra untuk bisa dimonitor sepanjang jalur itu oleh petugas-petugas,” ujarnya

Tak hanya itu, Novita mengingatkan Kemenhub beserta PT KAI untuk meningkatkan pemasangan palang pintu di seluruh titik perlintasan jalan kereta api.

“Kemudian palang pintu, itu juga sangat penting, palang pintu masih banyak sekali titik-titik yang belum berpalang pintu, karena itu tidak hanya menyangkut tentang keselamatan tapi nyawa dari masyarakat,” pungkas Legislator Dapil Jateng VIII Banyumas-Cilacap itu.

Sebagaimana diketahui, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan pihaknya tengah melakukan evaluasi atas terjadinya sejumlah insiden kereta api belakangan ini. Kemenhub mencatat, setidaknya ada 3 insiden kecelakaan kereta api dalam kurun waktu kurang dari sebulan.

Pada Minggu (14/1) terjadi insiden kereta anjlok di Stasiun Tanggulangin, serta insiden pada perlintasan sebidang yang terjadi di tiga lokasi terpisah, yaitu Klaten, Banyuwangi dan Tebingtinggi. Sementara sebelumnya telah terjadi kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya pada Jumat (5/1) di Cicalengka.

Terkait insiden-insiden tersebut, Risal mengungkapkan bahwa DJKA terus melakukan peningkatan pada jalur-jalur kereta api dan membangun jalur ganda untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan perjalanan kereta api.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini