Serangan politik politikus Partai Gerindra Desmon J. Mahesa terhadap kader Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik dianggap merugikan partainya sendiri. Sebab, berpotensi menimbulkan ekses negatif terhadap partai khususnya di Jakarta.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Reza Hariyadi, mengatakan, serangan dengan menyebut Taufik tak berguna bagi Partai Gerindra di Jakarta justru membuat isu tersebut bergerak semakin liar. Serangan Desmon itu, kata dia, justru tak elok.
“Semestinya politikus memiliki perhitungan matang sebelum bicara. Sekarang isu Pak Taufik ini menjadi liar. Ini jelas merugikan Partai Gerindra,” kata Reza dalam keterangannya, Minggu (3/4).
Menurut Reza, bagaimanapun juga, Taufik sangat diperhitungkan di Jakarta. Ia memiliki jaringan politik yang sangat luas di Jakarta dan mempunyai aksesibilitas tinggi. Perolehan kursi partai di Jakarta juga mengalami loncatan signifikan dalam setiap periode.
“Makanya Gerindra besar di Jakarta. Ini Gerindra mengingkari peran kadernya sendiri yang telah besarkan Gerindra di Jakarta,” kata Reza.
Dia menambahkan, dengan ketokohannya di Jakarta, wajar bila partai lain mulai melirik Taufik dan bersedia kedatangan Taufik untuk bergabung. “Apalagi, sekarang Bang Taufik merupakan Bendahara PWNU DKI dan Ketua KAHMI Jaya. Jadi, wajar partai lain menginkannya. Gerindra mestinya berpikir ulang,” lanjut Reza.
Terkait pernyataan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang meminta polemik pencopotan Taufik disudahi, Reza menganggap itu wajar. Sebab, kata Reza, masalah itu membuat internal partai Gerindra di Jakarta bergolak.
“Selain ini masalah internal Gerindra. Ini juga akan menggerus suara partai. Karena isu ini jadi bola liar yang dimanfaatkan kepentingan partai lain,” ucap dia.
Taufik belakangan dikenal dekat dengan Anies Baswedan. Bahkan, pada beberapa kesempatan, Taufik mendoakan Anies menjadi calon presiden (Capres). Menurut Reza, kedekatan Taufik dengan Anies itu hal yang wajar. Apalagi Anies diusung Partai Gerindra saat mencalonkan diri menjadi Cagub DKI tahun 2017 silam.
“Saya yakin Bang Taufik memiliki hitungan matang kenapa memilih Anies. Ini juga harusnya bisa diambil keuntungan oleh Gerindra. Elektabilitas Anies ini tinggi. Apalagi, belum ada keputusan resmi Capres-Cawapres 2024,” tandas dia.