Ratusan koleksi benda bersejarah di Museum Nasional Indonesia telah berhasil dievakuasi ke tempat penyimpanan sementara. Koleksi benda sejarah itu pun diteliti tingkat kerusakan oleh Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI)
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra mengatakan, saat ini pihaknya dalam proses melakukan identifikasi, analisis tingkat kerusakan, pembersihan dan penanganan konservasi tahap awal.
“Dari benda bersejarah yang terdampak, koleksi yang sudah berhasil dievakuasi dan diteliti pada Selasa merupakan koleksi dari Galeri Perunggu. Beberapa koleksi yang ditemukan masih cukup utuh dan langsung dapat diidentifikasi,” ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (20/9).
Dalam rangka pemulihan, Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) akan bekerja sama dan melibatkan para ahli konservator, arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator, dan akademisi untuk menyusun perencanaan pemulihan MNI ke depan.
Lanjut dia, Perhatian utama kerja sama ini juga ditujukan untuk peningkatan sistem keamanan dan pengamanan koleksi benda bersejarah yang berada di seluruh museum dan cagar budaya di Indonesia.
Terlebih, tim khusus telah membuka komunikasi dengan berbagai pihak untuk menjalankan pemulihan, termasuk dengan mitra dari luar negeri.
“Kami telah berbicara dengan pemerintah Prancis secara khusus, karena pengalaman para ahli disana dalam melakukan pemulihan pasca-kebakaran Notre-Dame di Paris pada 2019. Kami juga sudah berdiskusi dengan pemerintah Belanda mengenai berbagai
aspek pemulihan, khususnya terkait pembangunan gedung cagar budaya dan manajemen koleksi,” ujar Mahendra.