Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta pada tahun 2024 mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinas) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, kenaikan penyakit demam berdarah akan terus terjadi hingga akhir bulan Maret.
“Tapi memang tahun ini peningkatan kasusnya cukup signifikan, mulai dari Januari, Februari, Maret, masih ada kenaikan,” kata Ani di Jakarta yang dikutip, Jumat (29/3).
Ani menerangkan, secara merata penyakit demam berdarah naik di tiap wilayah Jakarta. Tapi paling banyak dilaporan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
“Sebenarnya secara merata semua naik. Tapi kalau wilayah yang lumayan tinggi Jakbar, selain itu Jaksel,” tuturnya.
Ani menerangkan, Sebenarnya DBD ini kasus endemi, setiap tahun ada kasusnya dengan pola yang relatif sama dan biasanya merebak di akhir tahun. “Sekitar bulan Desember mulai naik dan puncaknya bulan Maret dan April, ini sesuai dengan iklim,” tuturnya.
Dalam menanggulangi penyakit DBD ini Dinkes DKI bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki program DBD Clean.
DBD Clean ini bisa memprediksi insiden rate DBD dibandingkan dengan iklim atau curah hujan serta kelembapan udara.
“Karena prediksi cuaca curah hujan dan kelembapan udara masih tinggi sampai Mei, maka kegiatan PSN kita efektifkan supaya kita bisa memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk,” tuturnya.