Menjelang bulan suci Ramadan 2025/1446 Hijriah, tawuran antar pelajar kembali menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk kepolisian, sekolah, dan para orangtua.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Imamuddin menyoroti masalah ini dan mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam mengawasi serta memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai bahaya tawuran dan bentuk kekerasan lainnya.
“Kolaborasi antara eksekutif dengan legislatif sangat diperlukan. Kami sebagai fungsi pengawasan melihat bahwa masih banyak permasalahan di masyarakat yang belum terselesaikan, salah satunya adalah tawuran,” ujar Imamuddin saat ditemui di Jakarta, Kamis (27/2).
Ia menekankan pentingnya langkah preventif untuk mencegah aksi tawuran, terutama menjelang bulan Ramadan. Menurutnya, keberadaan posko-posko Ramadan yang biasa didirikan di berbagai wilayah harus diperkuat guna mengantisipasi aksi kekerasan yang kerap meningkat saat bulan puasa.
“Memang menjelang puasa ini, saya yang dari dulu biasa tinggal di sini melihat bahwa wilayah ini pasti ada posko-posko Ramadan. Dan itu akan kita perkuat lagi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Imamuddin menyebut bahwa Partai NasDem, yang menaunginya, memiliki perwakilan di Komisi III DPR RI yang bermitra dengan kepolisian. Pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan aparat penegak hukum untuk mencari solusi dalam menangani permasalahan tawuran ini.
“Kami memiliki perwakilan DPR RI di Komisi III dari Fraksi NasDem yang juga bermitra dengan kepolisian dan kita akan berkoordinasi untuk memastikan adanya langkah-langkah preventif yang lebih efektif dalam mengatasi tawuran pelajar, khususnya selama bulan Ramadan,” jelasnya.
Imamuddin berharap, dengan adanya pengawasan dan sinergi antara berbagai pihak, angka tawuran pelajar bisa ditekan, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih aman dan nyaman.