Intime – Antisipasi ancaman di masa mendatang, Badan Intelijen Negara (BIN) memandang Indonesia perlu segera miliki medical intelligence yang tangguh.
“Seiring dengan kegiatan penanganan pandemi saat ini, BIN terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitas medical intelligence,” kata Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan melalui keterangan resmi, Senin.
Menurut Kepala BIN, pengurangan pembatasan sosial bukan berarti pandemi segera berakhir, karena masih ada kemungkinan COVID-19 atau varian lain kembali muncul.
“Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia memiliki medical intelligence yang tangguh,” tegas Budi Gunawan.
Lebih lanjut Budi menjelaskan banyak elemen yang diamati, bukan hanya virus saja, namun bisa dari ancaman nuklir, biologi dan kimia.
“Berdasarkan data dan fakta terkini, serta foresight medical intelligence dalam rentang tahun atau dekade ke depan, kita tahu emerging virus akan terus muncul,” kata Budi Gunawan.
BIN bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait sejak Covid-19 muncul, telah mengaktifkan unit medical intelligence dengan berbagai kegiatan deteksi, identifikasi, asesmen, respons, dan menanggulangi.
“BIN juga terlibat dalam penelitian dan produksi vaksin nasional, alat-alat medis, hingga obat-obatan,” kata Budi Gunawan.
Namun, karena ancaman keamanan dan keselamatan negara semakin berkembang, Kepala BIN memandang perlu segera diwujudkan medical intelligence yang benar-benar tangguh untuk menghadapi ancaman di masa mendatang.
Budi Gunawan menyebut virus hanya objek medical intelligence, masih banyak ancaman lain baik dari buatan manusia yang muncul karena pergerakan geopolitik dunia hingga proses alami akibat perubahan iklim yang menyebabkan mutasi virus dan kuman.