Intime – Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki, Tom Barrack menyebut Israel dan Suriah menyepakati untuk gencatan senjata.
“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa telah sepakat untuk gencatan senjata,” kata Barrack di akun X miliknya, @USAMBTurkiye, Sabtu (19/7).
Barrack mengatakan, kesepakatan itu juga didukung Turki dan Yordania yang merupakan tetangga Suriah dan Israel.
“Kami menyeru Druze, Badui, dan Sunni untuk meletakkan senjata mereka dan bersama-sama dengan minoritas lainnya membangun identitas Suriah yang baru dan bersatu dalam perdamaian dan kemakmuran dengan negara-negara tetangganya,” tambah Barrack.
Kontak senjata antara pejuang Druze dengan Bedouin di Sweida, Suriah, dimulai pada Minggu (13/7). Bentrokan dipicu kabar penculikan seorang pedagang Druze.
Insiden berdarah itu menewaskan sekitar 600 orang, dan pasukan militer Suriah memasuki Sweida untuk mengendalikan situasi.
Namun, pada Rabu (16/7), Israel menyerang Damaskus dengan mengeklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan atas dasar kepedulian terhadap komunitas Druze di Suriah.
Rezim Zionis berdalih bahwa mereka memiliki hubungan historis yang dekat dengan komunitas Druze di Israel.