Intime – Penerbangan dengan rute Aceh-Malaysia atau sebaliknya ditutup sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini. Pengusaha di Tanah Rencong meminta rute tersebut kembali dibuka agar pariwisata di Aceh semakin berdenyut.
Pangkalnya, sangat berdampak pada pengusaha penerbangan. “Sebelum pandemi penerbangan Aceh-Malaysia dan sebaliknya selalu penuh. Orang Aceh dan Malaysia saling berkunjung baik untuk tujuan wisata maupun bisnis. Dan hal itu sangat positif pengaruhnya bagi pertumbuhan ekonomi Aceh,” kata seorang pengusaha di Banda Aceh Nahrowi Noerdin kepada wartawan, Senin (16/5).
Nahrawi mengatakan, apabila rute penerbangan tersebut dibuka kembali, penumpang dari Aceh ke Malaysia dapat menikmati biaya perjalanan lebih murah. Selama ini, masyarakat Aceh yang hendak ke luar negeri disebut harus berangkat lewat Bandara Kualanamu Sumut atau bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.
Dia menjelaskan, rute penerbangan luar negeri dari Aceh telah ditutup hampir dua tahun sejak virus Corona melanda. Dia meminta pemerintah kembali membuka penerbangan internasional dari Aceh terutama rute ke Malaysia.
“Pemerintah harus membuka kembali jalur penerbangan Internasional ke Aceh. Sekarang kalau kita mau ke Malaysia harus ke Medan dulu, dari Medan baru bisa ke Malaysia. Selain banyak menghabiskan waktu, biaya yang kita keluarkan juga jadi lebih besar,” jelasnya.
“Ini juga dikeluhkan oleh rekan-rekan pebisnis dari Malaysia yang ingin berkunjung ke Aceh,” lanjutnya.
Ketua Hiswana Migas Aceh itu berharap, Pemerintah Aceh dan DPR Aceh segera mencari solusi terkait permasalahan tersebut. Menurutnya, penutupan penerbangan internasional itu berdampak terhadap pariwisata serta pemulihan ekonomi di Aceh.
“Karena sejak rute ini ditutup, sektor pariwisata Aceh sangat terpukul.
Padahal sektor ini cukup memberi pengaruh bagi ekonomi masyarakat kita,” jelasnya.
Ketika rute itu kembali dibuka, kata Nahrawi, semua penumpang harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan. Hal itu karena pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir.
“Masyarakat pengguna jasa penerbangan dan kita semua harus mematuhi protokol kesehatan untuk kebaikan bersama,” beber Nahrawi.
Seperti diketahui, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar saat ini hanya melayani penerbangan domestik dari dan ke Jakarta, Medan serta beberapa wilayah di Aceh.