Bertemu 16 Ormas Islam di Hambalang, Prabowo Tekankan Pentingnya Dialog dan Jaga Perdamaian

Intime – Presiden Prabowo Subianto mengundang 16 organisasi masyarakat (ormas) Islam ke kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/8).

Pertemuan itu untuk berdiskusi membahas berbagai tantangan kebangsaan, termasuk cara-cara yang efektif untuk menjaga situasi tetap damai dan kondusif.

Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) menilai pertemuan dengan Presiden Prabowo merupakan sesuatu yang positif sehingga perlu didukung oleh seluruh elemen bangsa untuk menjaga situasi di dalam negeri tetap kondusif.

“Pertemuan ini adalah sinyal yang sangat positif dan tepat bagi bangsa kita. Di saat suasana memanas, justru komunikasi dan silaturahmi antarelemen bangsa harus kita perkuat. Keluarga Besar PII percaya bahwa jalan dialog adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan setiap permasalahan bangsa, bukan dengan aksi anarkis dan vandalisme yang justru merugikan kita semua, dan menodai nilai-nilai keadilan yang kita perjuangkan,” kata Nasrullah Larada dalam siaran persnya.

Dalam pertemuan itu, Nasrullah menyebut Presiden Prabowo mengajak seluruh ormas Islam yang hadir untuk bersama-sama dengan pemerintahlah menjaga situasi di masyarakat semakin kondusif. PII, sebagaimana disampaikan Nasrullah, mendukung keinginan Presiden Prabowo itu.

Oleh karena itu, Nasrullah menyebut dirinya telah menginstruksikan kepada sleuruh kader aktivis dan alumni Keluarga Besar PII, kemudian generasi muda, dan masyarakat pada umumnya untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan hasutan-hasutan yang dapat memecah-belah bangsa.

“Kepada seluruh elemen bangsa, mari kita jaga bersama suasana yang kondusif. Kita kembalikan segala perbedaan pendapat kepada koridor hukum dan konstitusi. Aksi kekerasan, pembakaran, dan perusakan fasilitas umum dan negara bukanlah solusi, melainkan awal dari kehancuran. Mari kita wujudkan perdamaian melalui dialog dan persaudaraan,” kata Nasrullah.

Terkait insiden rantis Brimob yang melindas Affan, Nasrullah menyebut PII mendorong aparat penegak hukum bekerja profesional dan transparan dalam menindak para pelaku, yang seluruhnya polisi.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya saudara kita. Kami mendorong aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional dan transparan dalam mengusut tuntas peristiwa ini agar keadilan benar-benar ditegakkan dan tidak ada pihak yang merasa dikorbankan,” sambung dia.

Dalam pertemuan itu, merujuk pada foto yang dibagikan, Muhammadiyah diwakili oleh Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti, sementara NU diwakili oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Saifullah Yusuf. Keduanya merupakan menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Prof. Abdul Mu’ti saat ini menjabat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Saifullah menjabat Menteri Sosial.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini