Intime – Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem, Muhammad Idris mengaku geram dengan tuduhan dugaan judi sabung ayam yang tidak mendasar.
Idris pun dengan tegas membantah bermain judi sabung ayam. Legislatif DKI dari Daerah Pemilihan (Dapil) 2 ini juga berani bersumpah bahwa dirinya tidak berjudi mengadu dua ayam.
“Saya bilang, saya demi Allah, demi Rasulullah tidak pernah berjudi sambung ayam,” tegas Idris saat dihubungi wartawan, Rabu (17/9).
Wakil Ketua Komis D DPR DKI Jakarta ini menuturkan, jika dirinya memang memiliki hobi dan ternak ayam sudah lama, sebelum menjadi dewan Parlemen Kebon Sirih.
Saking senangnya dengan ayam, Idris kini menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Penghobi Ayam Kontes Nusantara (PPAKN). Maka tegas dia, tak benar kalau ia suka mengadu ayam untuk taruhan uang. Komitmen PPAKN untuk tidak berjudi.
Ia juga mengakui, di rumahnya memiliki banyak ayam dengan berikut kandangnya. Tapi ditegaskan dia, kandang ayam itu bukan sebagai lokasi sabung ayam.
“Emang saya sebelum jadi dewan ternak ayam. Saya jualan ayam,” tuturnya.
Maka ia keheranan ada pihak-pihak yang terus memainkan isu sabung ayam ini yang disematkan kepada dirinya.
Saking keselnya, ia pernah membuat sayembara bagi siapa pun yang bisa membuktikan dirinya melakukan sabung ayam akan diberikan duit Rp 100 juta. Namun tidak ada pihak yang berani nongol dengan membuktikan ia bermain judi sabung ayam.
Pria kelahiran Jakarta ini mengaku tak segan-segan menempuh jalur hukum kepada pihak yang menuduhnya melakukan sabung ayam.
“Kalau kita tahu siapa dalang semua ini, saya mau melakukan tindakan hukum. Pembuktiannya seperti apa, gitu lho,” urainya.
Lebih lanjut, Idris menuturkan, bahwa NasDem DKI menertawakan terkait isu sabung ayam ini. Pasalnya ia sudah menjelaskan dengan jelas dan detail bahwa dirinya tidak berjudi sabung ayam dan cuma hobi ayam.
“Selama ini, terus terang. (Partai NasDem) Mentertawakan aja, dengan apa yang mereka lakukan. Mereka cuma sangat menyayangkan dengan aksi-aksi orang ini yang menurut mereka tidak sesuai fakta,” tutupnya.