Intime – Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) baru, Erick Thohir, memiliki pekerjaan rumah besar usai dilantik Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurutnya, setidaknya terdapat sembilan tantangan di bidang olahraga dan empat masalah utama di bidang kepemudaan yang harus segera dituntaskan.
Di bidang olahraga, Iwan menyebut persoalan pertama adalah kegaduhan terkait Peraturan Menpora Nomor 14 Tahun 2024. Regulasi ini mendapat penolakan dari pengurus KONI mulai dari tingkat pusat hingga daerah, serta induk organisasi cabang olahraga.
“Kedua, di bulan Desember akan ada SEA Games di Thailand. Posisi Indonesia dalam 10 SEA Games terakhir selalu di bawah bayang-bayang Thailand dan Vietnam, serta persiapan Asian Games 2026 di Aichi-Nagoya Jepang,” ujar Iwan kepada awak media di Jakarta, Kamis (18/9).
Tantangan ketiga, lanjutnya, ialah Olimpiade 2028 dengan target empat medali emas. Selanjutnya, tantangan keempat adalah efisiensi anggaran di tengah tuntutan prestasi dunia serta kemandirian induk organisasi cabang olahraga.
“Kelima, dualisme induk organisasi olahraga PTMSI yang sudah berlangsung lebih dari 10 tahun, ditambah masalah di Pertina. Keenam, harmonisasi antar pemangku kepentingan utama seperti Kemenpora, KONI, KOI, KORMI, NPC, cabang olahraga, hingga DPR,” jelas Iwan.
Adapun tantangan ketujuh adalah soal kesejahteraan atlet dan pelaku olahraga, kedelapan terkait optimalisasi potensi industri olahraga agar mampu memberikan dampak ekonomi, serta kesembilan mengenai rendahnya tingkat kebugaran masyarakat.
Sementara itu, di bidang kepemudaan, Iwan menegaskan terdapat empat isu besar yang perlu segera ditangani Erick Thohir. Pertama, penyelesaian konflik internal KNPI yang hingga kini belum kunjung selesai.
“Kedua ialah indeks pembangunan pemuda, ketiga peran pemuda dalam berbagai isu kebangsaan yang belum optimal, dan keempat masalah pengangguran di kalangan pemuda,” pungkasnya.