PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah selesai melakukan proses evakuasi lokomotif KA Manahan (79F) relasi Solo Balapan-Gambir, pada Kamis (15/2) pukul 19.43 WIB. Roda lokomotif berhasil diangkat di atas rel.
Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan pada kondisi rel KA di lokasi anjlokan dan dinyatakan aman untuk dilalui, sehingga KA-KA yang sebelumnya tertahan karena antrean mulai dapat melalui jalur hilir, di kilometer 261 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan.
Sebelumnya, lalu lintas KA di jalur hilir kilometer 261 antara Stasiun Ciledug – Ketanggungan tidak dapat dilalui perjalanan KA, imbas KA Manahan (79F) tertemper truk yang menerobos perlintasan sebidang, yang tidak terjaga dan teregistrasi.
KAI mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati dan meningkatkan kedisiplinan saat melintasi perlintasan sebidang, serta wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
Sebelumnya, terjadi temperan antara KA Manahan (79F) relasi Solo Balapan-Gambir dengan truk yang menerobos perlintasan sebidang, yang tidak teregistrasi dan tidak dijaga pada pukul 14.15 WIB.
Kondisi tersebut menyebabkan KA Manahan (79F) anjlok dan jalur hilir di antara Stasiun Ciledug (Cirebon) – Ketanggungan (Brebes), untuk sementara tidak dapat dilalui perjalanan kereta api, serta menyebabkan keterlambatan KA-KA yang melintas pada jalur tersebut.
Saat ini, tim terkait telah tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan normalisasi jalur tersebut. Informasi lebih lanjut tentang kondisi di lokasi, akan disampaikan pada kesempatan selanjutnya melalui kanal resmi media sosial KAI121.