Gempa Bogor M 4,1 Dipicu Sesar Citarik

Intime – Gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang wilayah Bogor pada Kamis (10/4) pada pukul 22.16 WIB dengan episenter terletak di darat pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT dengan kedalam hiposenter 5 km.

Kedalaman yang sangat dangkal menunjukkan bahwa gempa tergolong gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa Bogor dipicu aktivitas Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri, sebagaimana dijelaskan dalam kajian Sidarto (2008).

“Pembangkit gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri, sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG,” kata Daryono dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4).

Guncangan gempa dirasakan di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok, dengan skala intensitas mencapai III–IV MMI.

Beberapa rumah warga di Kota Bogor dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat getaran tersebut.

Sensor seismik dari stasiun DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) menunjukkan adanya gelombang S (shear) yang kuat dengan frekuensi tinggi—ciri khas gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif.

Setelah gempa utama, BMKG mencatat adanya empat gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo kecil, antara 1,6 hingga 1,9.

BMKG menyatakan bahwa gempa susulan seperti ini merupakan fenomena alamiah setelah pelepasan energi utama dalam gempa pertama.

Terkait suara gemuruh dan dentuman saat gempa, Daryono menyatakan hal wajar yang kerap menyertai gempa sangat dangkal, sebagai hasil getaran frekuensi tinggi yang menjalar di dekat permukaan bumi.

“Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh,” ujarnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini