Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) rencananya akan digelar pada 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung. Salah satu agenda dari forum permusyawaratan tertinggi ini adalah memilih dan menetapkan kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), baik syuriyah maupun tanfidziyah.
Menjelang gelaran akbar itu, Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama (IHNU) Habib Salim bin Shalahuddin bin Salim bin Jindan menyatakan dukungan kepada Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya untuk menjadi Rais Aam PBNU.
Habib Salim membeberkan beberapa alasan atas dukungannya tersebut. Salah satu hal yang paling mendasar adalah untuk mempertemukan antara ulama NU dengan para habaib. Keduanya, tidak boleh ada pemisah karena sama-sama memiliki semangat untuk mempersatukan umat.
“Saya menyatakan akan mendukung Habib Luthfi menjadi Rais Aam PBNU pada Muktamar ke-34 NU nanti. Beliau akan menyatukan antara kalangan habaib dengan ulama di lingkungan NU,” tutur Habib Salim, Rabu (29/9/2021).
Hal lain yang menjadi alasan utama dalam mendukung Habib Luthfi adalah karena ada pesan Nabi yang harus dilaksanakan.
“Nabi itu berpesan dua hal yaitu kata Nabi, aku tinggalkan dua perkara yang kalau kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitabullah dan sunnahku dan keturunan-keturunanku,” kata Habib Salim.
“Jadi kalau kita mau mencintai Nabi maka kita harus mencintai para habaib. Ini jugalah yang diajarkan para ulama NU untuk terus mencintai habaib di Indonesia,” tambahnya.
Ia mengajak seluruh Nahdliyin dan pengurus PWNU se-Indonesia untuk sama-sama mendukung Habib Luthfi sebagai Rais Aam PBNU. Hal ini agar para ulama NU yang selama ini mengajarkan kecintaan kepada habaib bisa senang dan bahagia.
“Mari kita dukung Habib Luthfi. Insyaallah Mbah Hasyim Asy’ari akan senang jika ada habaib yang menjadi Rais Aam PBNU, karena memang beliau mengajarkan kita untuk selalu cinta kepada habaib sebagai bagian dari kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad,” tegasnya.
Meski begitu, ia juga mengingatkan agar gelaran Muktamar ke-34 NU ini berlangsung lancar, damai, dan kondusif. Ia pun menolak jika ada salah satu pihak memiliki kepentingan terhadap calon lain dan melakukan hal-hal yang intimidatif. (BAR)