Intime – Kebakaran melanda Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Site 1A Tower Nusa Indah atau Tower 14, Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Rabu (1/10) sekitar pukul 17.05 WITA. Peristiwa itu terjadi di salah satu kamar lantai 3.
Tower 14 yang terdiri dari empat lantai dengan total 56 kamar ini dihuni sekitar 608 pekerja konstruksi. Api berhasil dipadamkan dalam waktu dua jam, tepatnya pada pukul 19.55 WITA, sebelum dilakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada api yang tersisa.
Otorita IKN memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Seluruh pekerja dalam kondisi baik dan telah dipindahkan ke hunian lain. Kebakaran juga tidak menjalar ke bangunan di sekitar lokasi.
“Seluruh pekerja sudah didata, dalam keadaan baik, dan telah direlokasi ke hunian lainnya,” tutur Staff Khusus Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Troy Pantouw dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/10).
Polisi telah memasang garis pengaman di lokasi kejadian. Tim identifikasi Polres Penajam Paser Utara (PPU) dan Polda Kalimantan Timur juga telah bekerja di lapangan. Penyebab kebakaran masih menunggu hasil pemeriksaan forensik resmi kepolisian.
Dampak Kebakaran
1. Seluruh kamar lantai 3 dan 4 Tower 14, masing-masing 14 kamar, mengalami kerusakan signifikan.
2. Kerusakan meliputi plafon, dinding, perabotan kamar, serta area sekitar akibat panas dan air pemadaman.
3. Estimasi kerugian material masih dalam pendataan oleh Otorita IKN dan manajemen gedung.
4. Sebanyak 608 pekerja dari PT PP, PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya KSO terdampak insiden ini.
5. Para pekerja direlokasi ke Tower 02 (Bengkirai) di Site 1B dan Tower 06 (Flamboyan) di Site 1C.
Troy Pantouw memastikan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap berjalan normal.
Penanganan insiden ini melibatkan Otorita IKN bersama DPKP PPU, BPBD PPU, Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, Kementerian PUPR, serta mitra kerja konstruksi seperti PT PP, PT Wika Gedung, PT Adhi Karya, PT IHM, dan PT MCorp Sukses Makmur.
Otorita IKN juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang bergerak cepat, sigap, dan terkoordinasi sehingga kebakaran dapat ditangani tanpa menimbulkan korban jiwa.