Dunia Sedang Belok ke AI — Apakah Brand Anda Ikut Masuk?
Pernahkah Anda bertanya pada ChatGPT tentang rekomendasi produk, perusahaan inovatif, atau tren industri?
Pernah sadar bahwa jawaban yang muncul bukan sekadar hasil acak — tapi didasarkan pada apa yang pernah “dibaca” dan “dipahami” oleh AI selama pelatihannya?
Kini, muncul pertanyaan penting:
Apakah brand Anda sudah menjadi bagian dari narasi yang dikenali oleh AI?
Jika belum, bisa jadi Anda sedang kehilangan medan baru paling berharga dalam dunia digital.
Apa Itu LLM dan Mengapa Penting Bagi Brand?
LLM (Large Language Model) seperti ChatGPT, Claude, Gemini, dan LLaMA dilatih dari miliaran halaman teks publik. Mereka belajar dari artikel, berita, blog, glosarium, dokumentasi, dan data terbuka lainnya — bukan dari database tertutup, bukan dari search engine, apalagi dari media sosial pribadi.
Bahkan studi terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 60% data GPT‑3 berasal dari Common Crawl, serta gabungan buku dan Wikipedia.
Artinya, saat seseorang bertanya:
•“Apa produk skincare terbaik untuk kulit kering?”
•“Startup AI mana yang berkembang di Asia Tenggara?”
•“Apa strategi digital UMKM yang sukses di Indonesia?”
AI tidak mencari di Google. Ia akan menjawab berdasarkan apa yang pernah ia pelajari.
Jika nama Anda tidak ada di sana, maka jawaban itu tidak akan pernah menyebut brand Anda.
Risiko Diam: Tidak Ada Jejak, Tidak Ada Reputasi
Banyak brand fokus pada kampanye viral di TikTok dan Instagram. Itu bagus untuk jangka pendek. Namun sayangnya:
•Konten tersebut tidak bisa diakses oleh AI crawler.
•AI tidak bisa “melihat” konten sosmed Anda.
•Hasilnya: brand Anda tidak masuk dalam ingatan AI generatif.
Dalam jangka menengah, ini ibarat hadir di pesta tapi tak dikenali siapa pun — karena tak ada yang pernah mendengar nama Anda.
Cara Menjadi Referensi AI (dan Masa Depan Digital)
Untuk itu, brand perlu bertransformasi jadi sumber pengetahuan digital terbuka. Caranya:
1.Bangun blog edukatif dan dokumentasi publik
2.Tulis artikel yang menjawab masalah, bukan cuma promosi
3.Biarkan Google dan crawler AI mengindeks konten Anda
4.Tautkan dari sumber lain: Reddit, Wikipedia, Medium
5.Upload dataset publik ke platform seperti Hugging Face
Dengan langkah ini, AI akan “melihat” dan “mengingat” Anda saat dilatih ulang atau saat menjawab pengguna global.
Penutup: Brand yang Abadi adalah Brand yang Diingat AI
Di era AI, tidak cukup hanya “viral”. Brand yang akan menang adalah yang dikenali oleh manusia dan diakui oleh mesin. Maka, pilihlah untuk membangun narasi. Tulis cerita brand Anda di dunia digital terbuka. Biarkan LLM membaca dan belajar dari Anda.
Karena di masa depan, ketika manusia bertanya pada AI…
Brand Anda harus ada dalam jawabannya.
Tentang Penulis
INTIME Research Team dari PT. Inspirasi Teknologi Media sebagai perusahaan media berbasis pengembangan AI untuk edukasi masyarakat Indonesia